MALANGVOICE– Pemangkasan dana transfer daerah di tahun 2026 berdampak pada belanja pemerintah daerah yang diperkirakan bakal mengalami efisiensi. Situasi ini tentunya berdampak pula terhadapnya menurunnya daya beli masyarakat serta memukul sektor swasta, seperti industri perhotelan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengungkapkan, industri perhotelan dihadapkan pada situasi muram. Mengingat dari segi pendapatannya mengalami penurunan lantaran kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat dan daerah. Tentunya, pemangkasan dana transfer di tahun mendatang dapat memukul sektor perhotelan.
Ia mengungkapkan, bahwa beberapa hotel saat ini sudah banyak yang bersiasat lantaran pendapatan yang turun dampak efisiensi anggaran. Karena selama ini pendapatan sektor perhotelan bergantung dari segmen Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) yang digelar instansi-instansi pemerintah.
“Maka tentunya segmentasi pasar harus diperluas agar tidak bergantung pada pemerintah. Untuk itu, pelaku wisata dan perhotelan bisa menyasar pasar nonpemerintah seperti korporasi swasta, komunitas, dan wisata keluarga,” ungkap Sujud.
Langkah ini sebagai antisipasi dampak rencana pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah (TKD). Ia memperkirakan penghematan yang dilakukan pemerintah menyebabkan berkurangnya agenda dinas dan rapat-rapat, sektor yang selama ini menjadi penopang utama pendapatan perhotelan Kota Batu.
“Sebab tidak bisa hanya mengandalkan tamu dinas. Pasar harus diperluas. Pembelanjaan pemerintah terutama yang turun membuat ekonomi melemah. Begitu juga wisata, biasanya weekday diisi kegiatan pemerintahan. Sekarang nyaris tidak ada,” imbuhnya.
Okupansi hotel di Kota Batu rata-rata hanya 30 persen pada hari kerja. Sementara pada akhir pekan hanya berkisar 60–80 persen. Bahkan sejumlah hotel sekarang sudah menerapkan efisiensi jam kerja.
“Tidak di-PHK, cuma gaji disesuaikan dengan jumlah hari kerja, efisiensi jam kerja ini maksudnya karyawan yang dulu bekerja enam hari kini hanya empat hari per minggu,” jelasnya.(der)