Sapi Mati di RPH Kota Malang Suspek Wabah PMK

Ilustrasi Sapi yang ada di Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Satu sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Gadang, Kota Malang mati pada Rabu (11/5) kemarin. Dari hasil pemeriksaan sapi yang mati itu suspek wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, mengatakan selain sapi yang mati, ada dua sapi lain di RPH Kota Malang yang juga suspek menyerupai gejala PMK.

“Setelah mendapatkan informasi ada satu sapi mati. Kemudian tim UPT kesehatan hewan Pemprov Jatim, langsung meluncur bersama kami untuk mendiagnosa gejalanya. Hasil sampel satu ekor sapi mati dan dua ekor sapi suspek gejala PMK,” ujarnya, Kamis (12/5).

Guna memastikan Sapi itu terjangkit PMK atau tidak, hasil sampel yang diambil dari satu sapi mati dan dua sapi hidup di RPH Kota Malang itu, akan di kirim ke salah satu Laboratorium yang berada di Surabaya.

“Kemarin itu sudah diambil sampel dan dikirim ke surabaya untuk hasilnya kami akan menunggu selama dua tiga hari apakah positif atau tidak,” kata Anton.

Meski telah ditemukan suspek PMK pada sapi di RPH Kota Malang, dipastikan di tempat penjualan dan peternakan sapi wilayah Kota Malang masih aman dan tidak ditemukan adanya sapi yang terjangkit PMK.

“Untuk peternak-peternak kita yang di luar RPH itu tidak atau belum, semoga tidak ada gejala setelah kami pantau di Kecamatan Blimbing, Lowokwaru, Sukun, Kedungkandang tidak ditemukan ternak (Terjangkit PMK),” terangnya.

Sementara itu, guna mencegah tidak ada penyebaran PMK di RPH, Dispangtan Kota Malang telah mensosialisasikan agar jagal tidak mendatangkan sapi dari luar daerah yang terjangkit wabah PMK.

“Kemudian keluar masuk sapi di RPH itu harus diperketat, lalu dilakukan disinfektan kepada orang-orang yang keluar masuk RPH maupun kendaraan yang disinyalir. Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran PMK,” tandasnya.(der)