Santri Diusir, Orangtua Ancam Lapor Polisi

Pengurus Ponpes Darussalam An Nashr, Priyo Surahman. (fathul)

MALANGVOICE – Pengasuh Ponpes Darussalam An Nashr, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, terancam dilaporkan ke polisi, karena telah mengusir salah satu santrinya tanpa alasan.

Ancaman itu disampaikan Alifah, orangtua santriwati berinisial FNA yang diusir Ponpes Darussalam An Nashr. Ia geram karena FNA tiba-tiba diusir dari pondok dan hanya memakai pakaian apa adanya.

Putrinya juga pernah jatuh dari kuda saat pelajaran berkuda, dan tidak pernah dibawa ke rumah sakit. Padahal hasil rongent di RS Trio Husada, Junrejo, mengalami gangguan di tulang ekornya.

Keluarga korban tidak terima terhadap perlakuan Ponpes (fathul)
Keluarga korban tidak terima terhadap perlakuan Ponpes (fathul)

“Di sana itu kalau sakit doktrinnya istighfar dan shalat. Akhirnya saya minta teman jemput anak saya, bawa ke rumah sakit. Dia jalan dipapah, tidak bisa duduk, tidur tidak bisa telentang,” ungkap Alifah.

Ia sudah melaporkan hal itu ke Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Pemkot Batu. Selanjutnya berencana melaporkan ke Polresta Batu.

Pimpinan Ponpes Darussalah An Nashr, Ustad Sufyan Nur, saat ditemui, meminta kepada MVoice berbicara dengan salah satu pengurus ponpes.

“Harusnya kalau ada masalah hadapkan ke sini, jangan wartawan mengambil keterangan dari sana, klarifikasi ke sini, ke sana lagi, dan seterusnya, yang akhirnya hanya menimbulkan fitnah,” kata Sufyan, sambil meninggalkan MVoice.

Salah satu pengurus ponpes, Priyo Surahman, membenarkan FNA dikeluarkan. Pihak pondok juga mengeluarkan FF, santriwati lain, karena melanggar peraturan pondok.

“Ustadz Sufyan kalau melihat santrinya melanggar berulang-ulang, biasanya mengeluarkan kata spontan. Namun sebenarnya tidak, hanya saja dimaknai serius oleh santri bersangkutan,” jelas Priyo.

“Setiap santri yang masuk kan sudah membaca persyaratannya, lalu menandatangani surat pernyataan, plus tanda tangan dua orang saksi,” imbuhnya.

Ia hanya meminta kepada wali santri datang menanyakan ke pimpinan pondok. Menurutnya, pondok pasti punya penjelasan kenapa hal itu terjadi.