MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mengelontorkan 8 ribu liter minyak curah di kawasan sentra industri Tempe Sanan.
Ribuan liter minyak goreng curah itu dijual kepada Industri Kecil Menengah (IKM) produsen tempe dan pengerajin kripik tempe yang ada di kawasan tersebut dengan harga Rp 11.500 sesuai HET yang ditentukan Pemerintah Pusat.
Penjualan minyak curah itu dilakukan untuk membantu IKM di kawasan sentra industri tempe Sanan. Sebab, produsen tempe dan pengrajin kripik tempe saat ini dinilai cukup terdampak permasalahan harga minyak dan kedelai.
Perlu diketahui, harga minyak goreng kemasan maupun curah di pasar tradisional masih lebih tinggi dibandingkan dengan HET yang telah ditentukan Pemerintah Pusat sejak tanggal 1 Februari 2022 lalu.
Apabila sesuai HET seharusnya Harga minyak goreng curah dibandrol Rp 11.500 per liter, kemudian untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
Selain harga minyak goreng, kenaikan harga kedelai juga terjadi dari harga standar Rp 7.000 per kilo menjadi Rp 12.000 per kilo. Kenaikan harga kedelai terjadi karena terjadi beberapa kendala pada beberapa negara importir.
Dari situ, karena 80 persen kebutuhan kedelai di Indonesia itu terpenuhi dari impor. Terjadinya kendala pada beberapa negara importir tersebut berdampak pada kenaikan harga kedelai.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan 8 ribu liter minyak curah tersebut didapat Pemkot Malang dari suplai yang diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui PT PPI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Saya berterimakasih BUMN telah memberi kuota sementara 24 ribu liter. Dan 8 ribu liter diantaranya pertama kami drop di kawasan sentra industri tempe sanan,” ujarnya saat diwawancarai awak media Jumat (25/2).
Sementara itu, Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati menyampaikan, distribusi minyak curah di wilayah sentra industri tempe dan kripik tempe Sanan dilakukan atas instruksi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim.
“Harapannya bisa berlanjut terus program ini supaya bisa membantu masyarakat banyak dan para pengerajin kripik tempe di wilayah sentra industri tempe Sanan,” tandasnya.(der)