Sampah Kota Malang 600 Ton Perhari, Program Sanitary Landfill Solusinya

Wali Kota Malang Sutiaji sidak TPA Supit Urang, Jumat (8/11). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji sidak TPA Supit Urang, Jumat (8/11). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Produksi sampah di Kota Malang sangat tinggi mencapai 600 ton perhari. Merespon itu, Pemkot Malang menguatkan program sanitary landfill dan sistem penguraian (useful system)

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, wilayah Kota Malang yang urban sangat diminati untuk dikunjungi dan juga dijadikan pilihan untuk tempat tinggal dan usaha hingga menempuh pendidikan. Dampaknya, volume sampah akan semakin tinggi.

“Dan pasti jadi masalah tersendiri kalau tidak ada langkah penanganan dan pengelolaan secara terpadu, ” tegas Sutiaji saat memberikan arahan kepada petugas kebersihan DLH Kota Malang di TPA Supit Urang, Jumat (8/11).

Langkah awal, lanjut dia, mengatasi sampah dengan membangun dan melakukan edukasi secara terus menerus tentang budaya bersih. Lalu, melakukan langkah pemilahan jenis sampah mulai tingkat rumah tangga.

“Juga tertib waktu pengambilan sampah dan tentu tidak berperilaku membuang sampah tidak pada tempatnya,” sambung wali kota gemar bulu tangkis ini.

Sutiaji juga mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang untuk menguatkan secara model TPA dengan sistem penguraian (usefull system).

“Artinya (ke depan) tidak ada lagi pola sampah ditumpuk ditimbun, begitu terus terusan, dan berganti dengan mendaur atau menjadikan sampah itu sebagai energi yang terbarukan (terurai),” pungkasnya.(Der/Aka)