Sam Ade Tantang Jajaran Dispangtan Kota Malang Matangkan Program Mlijo Online

MALANGVOICE – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Pemkot Malang, Ir Ade Herawanto, menantang seluruh jajarannya agar berinovasi memberikan pelayanan. Bahkan tantangan itu dikemas dalam lomba inovasi internal bermanfaat dan berhadiah uang tunai.

Sam Ade d’Kross sapaan akrabnya, menginginkan konsep program inovatif, yang ditargetkannya bisa bermanfaat minimal bagi pribadi, keluarga, kedinasan/OPD, Pemkot Malang maupun bagi masyarakat petani perkotaan dan Bhumi Arema tercinta.

Salah satunya, diharapkan jajaran Dispangtan mulai pejabat eselon 3 sampai dengan pelaksana dan TPOK untuk mematangkan ide ‘Mlijo Online’ dalam kaitan urban farming, khususnya pada sektor digital marketing produk hasil-hasil pertanian.

“Hadiah akan diberikan jika ada jajaran Dispangtan yang bisa menterjemahkan dan mematangkan gagasan Mlijo Online untuk marketing produk-produk urban farming, terutama pada aspek marketing dan distribusi dengan teknologi IT. Kemudian dijadikan program kerja riil dan aplikatif di lapangan bersama ibu-ibu PKK, Persit, maupun Bhayangkari dan pondok-pondok pesantren Kota Malang atau menjadi sebuah program aplikasi sederhana seperti online shopping-market place macam Shopee, Lazada, Tokopedia, Blibli dan Bukalapak,” beber Sam Ade d’Kross.

Di awal masa jabatannya ini, Sam Ade selain mulai merangkul semua stakeholder ketahanan pangan dengan kerja bareng berbasis konsep pentahelix, memang juga fokus pada urban farming sejak dari hulu saat pra panen, misalnya dengan teknologi hidroponik pada hortikultura, menanam padi di polybag dengan media non tanah yang bisa empat kali panen setahunnya dan lain-lain, sampai ke hilir antara lain digital marketing produk-produk hasil pertanian.

Pria yang dikenal sebagai tokoh Aremania itu bahkan sudah membuka forum dialog ‘Urban Farming Arema’ yang bersifat pentahelix, dengan melibatkan berbagai unsur dan elemen masyarakat, demi terwujudnya ketahanan pangan di Bhumi Arema.

Sabtu (13/2/21) siang kemarin, Sam Ade sempat berdiskusi dengan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS yang pernah menjabat Ketua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Jawa Timur dan Penyunting Junal Agrivita, Habitat, Pelita Perkebunan, Majalah Palawija, Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia, serta anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Nasional.

“Kami hanya silahturahmi dan nantinya akan ada kerjasama menindaklanjuti MoU Walikota dengan Rektor. Adapun bentuk kerjasama yang tercover dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan fakultas-fakultas terkait nantinya akan diutamakan yang paling bermanfaat dan tepat guna untuk urban farming Kota Malang,” terang Sam Ade yang pernah 11 tahun bertugas di Dinas Permukiman & Pra Sarana Wilayah (Kimpraswil) atau DPU Cipta Karya Kota Malang.

Selain itu, promotor tinju nasional pemegang empat lisensi badan tinju dunia ini juga telah berdiskusi dengan jaringan pondok pesantren Kota Malang yang diwakili oleh pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, Prof Dr Ir M Bisri, MS.

Bersama mantan Rektor UB tersebut, Sam Ade membahas banyak hal, khususnya mengenai urban farming di ponpes dan penyediaan daging/ayam halal melalui pelatihan juru sembelih halal (juleha) dan berbagai program sertifikasi yang sudah diinisiasi sejak tahun 2019 saat Ade menjabat Plt Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang.

“Istilahnya kami reuni lagi untuk berlomba mengamalkan ilmu yang mudah-mudahan bermanfaat demi kemajuan Bhumi Arema tercinta, serta dengan tujuan mendapat pahala jariyah,” tukas Ade yang memperoleh gelar insinyur teknologi pertanian dari UB dan melanjutkan magister tata ruang kota di Fakultas Teknik UGM jurusan arsitek.

Sebelumnya, arek Malang alumni SMAN 3 alias SMANTI itu juga telah berdiskusi dengan tokoh pers nasional yang juga pengusaha dan penggagas koperasi Tani Mart di kota Batu, Imawan Mashuri.

Bersama inisiator konvergensi media dan peraih Anugerah PWI Award tersebut, Sam Ade berdiskusi tentang penjajakan kerjasama pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian perkotaan.

“Sam Imawan dengan Koperasi Tani Mart-nya yang dikembangkan di Kota Batu. Mungkin bisa kita sinergikan atau konsepnya dapat diadopsi pelaku urban farming Kota Malang dengan fasilitasi Dispangtan,” pungkas pejabat yang selama ini juga dikenal sebagai musisi rock dan tokoh suporter sepakbola ini.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait