Rumput Ilalang Disulap Jadi Tokoh Pewayangan

Begog Asmoro mengajarkan cara membuat wayang suket. (Muhammad Choirul / MalangVoice)

MALANGVOICE – Tak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk membuat karya bernilai kesenian tinggi. Begog Asmoro, mampu menyulap seikat rumput ilalang menjadi tokoh-tokoh pewayangan.

Keahlian terampil itu ia bagikan dalam work shop wayang suket, di Pelataran Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM), Minggu (30/8) sore. Dengan telaten kepada peserta work shop, Begog menunjukkan cara merangkai helai demi helai rumput hingga berbentuk wayang.

Pria kelahiran 1958 ini mengaku, ingin mengenalkan pada pemuda zaman sekarang, bahwa dari sesuatu yang sederhana bisa tercipta karya luar biasa.

“Ini mainan saya waktu kecil, sekarang bisa buat hiburan dan berkesenian,” kata Begog, di sela aktivitasnya membagi ilmu.

Ia prihatin dengan generasi saat ini, yang seolah-olah abai pada kesenian tradisional khas Nusantara. “Bukan hanya suket, godhong (daun) juga bisa jadi tokoh wayang. Sekarang ini seolah-olah semua itu tidak ada, tak banyak yang peduli,” papar seniman asli Mergosono itu.

Work shop wayang suket ini merupakan rangkaian kegiatan Pameran Komik Ngaji Wayang Teguh, 29-31 Agustus 2015, yang dimotori DKM untuk mengenang komikus legendaris, Teguh Santosa (1942-2000).

Selain work shop, di tempat yang sama juga digelar pameran wayang karya Teguh Santosa. Putra kandung Teguh Santosa, Dhany Valiandra menjelaskan, pameran kali ini memang dikhususkan untuk karya Teguh berupa wayang.

“Ini preview untuk pameran besar komik karya bapak, yang sekaligus digelar Teguh Santosa Award tahun depan,” tandasnya.

Wayang yang dipamerkan mengekspose sosok Dewa Ruci yang berbentuk wayang karya Teguh Santosa pada 1984 silam. Dhany menilai, tokoh Dewa Ruci dimunculkan karena sosok itu bersifat universal.

“Selain pada kisah Mahabarata, Dewa Ruci juga punya karakter kuat di Jawa,” pungkasnya.-