Rumah Teduh 21 Kota Malang Dialihfungsikan untuk Pasien Isoman Covid-19, Ini Alasannya

Rumah Teduh 21 yang berada di Jalan Pajajaran, Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Rumah Teduh 21, Jalan Pajajaran, Kota Malang kini beralih fungi sebagai tempat isolasi mandiri (Isoman) nonkomorbid Covid-19.

Sebelumnya Rumah Teduh 21 dikenal sebagai rumah singgah pasien kanker yang sedang berobat ke Rumah Sakit (RS).

Koordinator Rumah Teduh Malang, Edi Junaedi mengatakan penerimaan pasien Covid-19 itu sudah dibuka sejak Maret 2021 hingga saat ini, Ahad (15/8).

Dia menceritakan awal penerimaan pasien Isoman ketika kasus Covid-19 sedang mengalami lonjakan.

Saat itu banyak pasien menunggu antrean masuk IGD Covid-19 di RSSA Malang hingga telantar.

“Akhirnya kita ambil karena menunggu antrean masuk ke IGD Covid-19 itu sangat lama dan banyak pasien saat itu telantar di depan,”ceritanya.

“Untuk penanggulangannya kami angkat pasiennya ke rumah kami, kemudian kami kasih oksigen,” lanjutnya.

Meski sudah dialihfungsikan sebagai Isoman, pihak Rumah Teduh masih menyediakan tiga perempat dari keseluruhan kapasitas tempat tidur untuk pasien kanker.

“Rumah Teduh di Malang ada tiga dan yang dialihfungsikan cuman satu yang di Pajajaran itu,” kata Edi

Menurut Edi, kapasitas tempat tidurnya sekitar 50 bed, yang 15 di antaranya disediakan untuk Covid-19. Saat ini terisi delapan bed.

Pembagian tempat tidur itu dilakukan Rumah Teduh karena jumlah pasien Covid-19 yang menjalani Isoman saat ini tidak terlalu tinggi.

Bila kemudian terjadi ledakan kasus dan tempat Isoman dibutuhkan, pihak Rumah Teduh akan membuka keseluruhan untuk pasien Covid-19.

“Jika permintaan Isoman membludak, kita siap membuka 50 bed di Rumah Teduh 21 untuk pasien Isoman. Nanti pasien kanker kita geser ke dua Rumah Teduh lainnya,” tuturnya.

Bagi pasien Covid-19 yang ingin melakukan Isoman di Rumah Teduh 21 caranya cukup mudah. Pasien tinggal menghubungi call center atau melalui media sosial Rumah Teduh Malang.

Kemudian pasien menunjukan hasil Swab antigen atau PCR positif, lalu petugas akan memberikan format formulir untuk diisi dan ditunjukkan ke call center.

“Nanti setelah acc call center, langsung pasien dijemput pakai ambulance. Kami punya dua ambulance. Bisa juga pasien datang sendiri ke rumah kami,” terangnya.

Fasilitas yang disediakan di rumah teduh bagi para Isoman juga cukup beragam salah satunya oksigen dan delapan relawan yang bisa membantu kebutuhan pasien Covid-19.

“Di rumah teduh, kami tidak menyediakan makanan untuk Isoman. Makanan dari keluarga pasien, nanti kami yang serahkan ke pasien. Fasilitas lainnya kita free-kan tanpa dipungut biaya,” ucap dia.

Edi mengaku sejak rumah teduh 21 dibuka untuk Isoman, pasien selalu berdatangan silih berganti sehingga bisa bermanfaat untuk warga yang membutuhkan.

“Allhamdulilah selalu penuh ya. Setelah penuh ada yang keluar terus terisi lagi. Jadi insyallah selalu bermanfaat untuk yang membutuhkan,” ujarnya.(end)