RS Rujukan Perawatan Covid-19 di Kabupaten Malang Penuh

Kadinkes Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo. (Toski D).

MALANGVOICE – Penambahan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Malang kini mengalami peningkatan yang signifikan, berdampak pada kemampuan rumah sakit (RS) rujukan sudah tidak bisa menerima perawatan untuk pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Arbani Mukti Wibowo mengatakan, sejak seminggu terakhir, ruang isolasi di empat RS rujukan Covid-19, yakni RSUD Kanjuruhan, RSI Gondanglegi, Wava Husada, dan RSU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sudah penuh.

“Empat RS rujukan di Kabupaten Malang sudah penuh dan tidak menerima pasien lagi,” ungkapnya, saat ditemui awak media, seusai mengikuti istighosah dalam rangka memperingati HUT (Hari Ulang Tahun) ke-1260 Kabupaten Malang di Pendopo Agung, Jalan Agus Salim no.7, Kota Malang. Sabtu (28/11) malam kemarin.

Menurut Arbani, saat ini ruang isolasi di empat RS rujukan yang berjumlah 126 itu penuh lantaran banyaknya pasien terpapar atau terduga terpapar Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid.

“Mayoritas komorbid. Ruang isolasi penuh semua, ada 126 ruang. Kami terpaksa arahkan ke RS lainnya yang bukan rujukan, tapi saat ini juga sudah penuh juga, dan datanya kami tidak mempunyai, berapa ruang isolasi atau bagaimana perawatannya,” jelasnya.

Arbani menjelaskan, saat ini penanganan dan perawatan yang dilakukan di RS rujukan Covid-19 tersebut, sebagai besar penderita penyakit penyerata atau komorbid selalu mengeluh sakit berat saat terpapar atau terduga terpapar Covid-19.

“Jadi kalau biasanya orang yang terpapar Covid-19 ini hanya sakit biasa. Sekarang sakit parah dan butuh perawatan rumah sakit. Contohnya ya seperti mengeluh sesak nafas atau demam. Tergantung komorbidnya,” tuturnya.

Untuk itu, tambah Arbani, dirinya menyarankan agar warga Kabupaten Malang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid untuk lebih menjaga protokol kesehatan.(der)