MALANGVOICE – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso memberikan klarifikasi terkait video viral rombongan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang gowes dan masuk ke dalam Pantai Kondang Merak, Bantur, Kabupaten Malang.
Saat ditemui di Balai Kota Malang, Erik membenarkan dirinya bersama dengan Wali Kota Malang, Sutiaji dan komunitas menggelar kegiatan Gowes pada Minggu (19/9). Dalam kesempatan itu juga sempat melakukan istirahat dan transit di pantai Kondang Merak.
“Gowes tersebut merupakan agenda Pak Wali bersama komunitas-komunitas yang memang biasa gowes bersama. Agenda-agenda ini yang kemudian dilaksanakan secara rutin tapi tentunya tetap berpegang dengan prokes (Protokol Kesehatan) yang ada,” ujar Erik, Senin (20/9).
Baca Juga: GP Ansor Kabupaten Malang Dorong Adanya Sanksi Aksi Rombongan Gowes Kondang Merak
Baca Juga: Ya Allah… Mancing, Kakak Beradik Tenggelam di Kondang Merak
Saat melakukan istirahat dan transit di pantai Kondang Merak, ia mengaku memang sempat terjadi miskomunikasi dan mis koordinasi, lantaran tidak ada sinyal di lokasi tersebut.
“Sehingga ada miss komunikasi dan miss koordinasi dengan adanya Satgas yang saat itu berjaga di pintu depan. Inilah yang kemudian, kemarin rupanya kejadian sepotong ini yang kemudian menjadi bahan perdebatan,” ucap dia.
Atas kejadian yang sempat viral tersebut, Erik mewakili Pemkot Malang mengucapkan permohonan maaf. Ia pun memastikan akan mengikuti alur yang akan ditentukan pihak Polres Malang apabila kegiatan itu dianggap melanggar peraturan PPKM terkait larangan tempat wisata yang masih tutup.
“Dalam konteks ini pastinya kami benar benar menyampaikan permintaan maaf dan permohonan maaf yang sedalam dalamnya. Dimana untuk selanjutnya kami pasti akan mengikuti alur proses yang nanti akan di tetapkan dari Polsek ataupun Polres setempat,” tuturnya.
Erik mengatakan telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak pengelola pantai Kondang Merak serta jajaran terkait melalui bagian umum Pemkot Malang dua hari sebelum kegiatan Gowes tersebut digelar.
“Inilah yang kemudian terkait proses dilematis ini tentunya kami memohon maaf kepada pengelola Kondang Merak, kemudian jajaran Forkopimda setempat yang ada di sana serta kelompok-kelompok masyarakat yang ada disana terkait adanya mis komunikasi dan mis koordinasi dari proses ini,” tandasnya.(der)