Rofiudin: Ujung Tombak Sukses SBMPTN Ada Pada Pengawas

Coaching pengawas SBMPTN di Gracak UM (anja)
Coaching pengawas SBMPTN di Gracak UM (anja)

MALANGVOICE – Sepanjang 8 tahun pelaksanaan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) di Kota Malang, tidak pernah ada masalah atau kejadian yang membuat panitia dan pengawas ‘kalang kabut’. Namum bukan berarti tahun ini pengawas SBMPTN bisa berleha-leha, tapi harus tetap bekerja seksama.

Hal itu disampaikan penanggung jawab panitia lokal 55 Kota Malang, Prof Dr Rofiudin. Ia berharap dalam pelaksanaan SBMPTN tahun ini terjadi even tidak mengenakkan. Karena itu teknis pelaksanaan harus diperhatikan.

Ia mewanti-wanti pengawas, jangan sampai saat bertugas mengawasi ‘disambi’ dengan kegiatan lain. Misalnya, membaca koran.

“Nah sekarang korannya tidak ada ganti ke handphone semua. Tolong diperhatikan bahwa bapak ibu itu ditugaskan untuk mencermati kegiatan tes secara betul-betul,” tandasnya saat coaching pengawas SBMPTN di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang pagi ini.

Ia juga mengingatkan pengawas untuk peka dengan aktivitas-aktivitas dan peserta dengan gerak-gerik yang perlu mendapat perhatian khusus dan mencurigakan.

“Semisal peserta yang bolak-balik ke kamar kecil perlu mendapat perhatian khusus. Lalu untuk cewek berjilbab, bukan saya mendiskriminasi, tapi mereka yang sering pegang telinga ini bisa jadi ada alat di telinganya,” katanya.

Terakhir, ia berpesan, dari instansi manapun pengawas itu berasal, semua mempunya tanggung jawab mensukseskan kelancaran SBMPTN.

“Karena jika terjadi kecurangan, pengawas juga ikut diperiksa, karena tanggung jawabnya seperti itu. Makanya awasi dengan seksama,” tandasnya lagi.

Lebih lanjut, tes tulis SBMPTN panitia lokal 55 akan dilaksanakan besok (31/5) diikuti sekitar 34.000 calon mahasiswa.