Ritual Desa Sumber Brantas, Dewanti Tanam 16 Bibit Kentang

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko ritual penanaman kentang bersama sesepuh Desa Sumber Brantas, Sabtu (24/11). (Aziz Ramadani/MVoice)
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko ritual penanaman kentang bersama sesepuh Desa Sumber Brantas, Sabtu (24/11). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Festival Desa Kaki Langit Sumbet Brantas diawali dengan ritual penanaman bibit kentang, Sabtu (24/11). Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berkesempatan langsung menanam produk unggulan itu dengan ritual adat setempat.

Sebelum menanam, para sesepuh desa melakukan ritual doa. Sesajian juga telah disiapkan, seperti tumpengan dan ayam ingkung. Tampak pula bunga tujuh rupa dan buah-buahan seperti pisang dan kelapa. Usai dupa dibakar, sesepuh desa langsung memanjatkan doa berbahasa Jawa.

Prosesi selanjutnya penanaman kentang. Ada 16 bibit kentang yang diharuskan ditanam sebagai awal dimulainya masa tanam di Desa Sumber Brantas.

“Ini kan budaya sejak dari nenek moyang. Lalu mereka ada hitungannya.
Kalau Sabtu Pon itu hitungannya gimana. Terus jatuhnya kan 16, jadi ya 16 bibit,” kata Dewanti ditemui awak media.

“Saya gak ngerti bagaimana hitungan ini. Bapak sesepuh adat yang mengerti,” imbuhnya sembari tersenyum.

Budaya luhur ini, lanjut Dewanti, sepatutnya dihormati dan menghargai. Tujuan utamanya tidak lain demi melestarikan budaya.

“Artinya ketika kita sudah menjalankan kebiasaan nenek moyang, kita ada rasa kepercayaan diri dari petani bahwa kita sudah melakukan sesuatu yang semestinya dikakukan. Insya Allah ini akan menjadi baik,” urainya.

“Sugesti itu bagi ilmu Psikologi penting. Sehingga ada rasa harapan bahwa ini nanti akan tumbuh subur, panennya banyak. Saya rasa ini luar biasa,” imbuh perempuan bergelar Magister Psikologi ini.

Dewanti menambahkan, kekayaan budaya Sumber Brantas ini tentunya berpotensi menjadi destinasi paket wisata. Menurutnya, pasar wisata mancanegara sangat tertarik dengan paket berbau kultur seperti yang dilakukannya ini.

“Dan ini ketika dijual dalam sebuah program pariwisata, orang-orang kota terutama orang bule (wisatawan mancanegara) pasti mereka akan sangat antusias Pasti tidak ada di negara tempat tinggalnya,” pungkasnya.(Der/Aka)