Risiko Kematian PMK 5 Persen, DPKP Kota Batu Tingkatkan Imun Hewan Ternak

300 hewan ternak di Kota Batu terjangkit PMK, 13 diantaranya mati dan 42 sembuh. DPKP Kota Batu pun melakukan pendistribusian pakan bernutrisi dan vitamin untuk meningkatkan imun hewan ternak. (istimewa)

MALANGVOICE – Risiko tingkat kematian hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) berkisar 1-5 persen. Sehingga hewan ternak yang sakit masih bisa disembuhkan dengan pemberian nutrisi yang optimal.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) mendistribusikan obat-obatan dan vitamin kepada peternak sapi agar hewannya yang sakit segera pulih.

“Yang ditingkatkan imunnya dengan pemberian pakan bernutrisi serta obat-obatan. Bukan hanya yang sakit, tapi juga hewan ternak sehat agar tidak tertular,” kata Punjul.

Selain itu, upaya agar PMK tak menyebar luas yakni menjaga kebersihan kandang dengan menyemprotkan cairan disinfektan. Lalu lintas ternak yang akan masuk maupun ke luar daerah juga diawasi secara ketat.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan DPKP, hingga kini terdapat 300 ekor ternak yang terjangkit PMK di Kota Batu. 42 ekor ternak dinyatakan sembuh sedangkan kematian akibat PMK sebanyak 13 ekor.

“PMK tidak termasuk zoonosis. Produknya semacam daging maupub susu dari hewan ternak yang terjangkit PMK masih bisa dikonsumsi. Terpenting diolah secara benar. Untuk produk susu dapat dikonsumsi setelah dilakukan pasteurisasi pada suhu 75-80°C selama 15 menit,” ujar Punjul.,

Selain DPKP, penanganan PMK juga melibatkan unsur lainnya dari kecamatan, Desa/Kelurahan, perguruan tinggi, kepolisian, TNI dan instansi vertikal lingkup pertanian. Peran aktif dari masyarakat untuk menjaga lingkungan dan secara aktif melaporkan kejadian ternak yang sakit dan mengikuti anjuran yang diberikan oleh Tim Kesehatan Hewan sangat diharapkan.

Kasus kematian paling banyak ditemukan di Kecamatan Junrejo. Pekan lalu dilaporkan 12 ekor sapi di Desa Junrejo mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) per 22 Mei 2022.

Kapolsek Junrejo, Iptu Anton mengatakan per 17 Mei 2022, jumlah populasi sapi ada sebanyak 217. Jumlah yang sakit sebanyak 173 ekor.

Sebagai upaya untuk mencegah PMK meluas di kawasan Junrejo, Polsek Junrejo menerjunkan anggotanya, terutama para Bhabinkamtibmas untuk meninjau langsung kondisi di lapangan. Para Bhabinkamtibmas bersama Babinsa aktif berkomunikasi dengan para peternak agar mengetahui kondisi kesehatan sapi.

“Kami berikan pemahaman kepada masyarakat agar jangan terlalu panik. Wajar saja kalau panik, tapi jangan berlebihan. Kami akan terus berikan dukungan moril juga,” ujar Anton.(der)