MALANGVOICE – Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Tumpang, bersama beberapa elemen masyarakat dan para guru ikut berperan dalam upaya penanganan erupsi Gunung Semeru.
“Kami (Muspika) dan guru SD di wilayah Tumpang ingin meringankan beban korban erupsi Gunung Semeru, dengan melakukan bedah rumah korban terdampak,” ucap Camat Tumpang, Sukarlin, kepada Mvoice, Selasa (14/12).
Sukarlin menjelaskan, anggaran bedah rumah berasal dari donasi yang terkumpul dari beberapa elemen masyarakat dengan total Rp34 juta.
“Donasi itu akan kami buat bedah tiga rumah. Itu dari masyarakat, kecamatan, Kapolsek, Danramil dan lainnya,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Sukarlin, para tenaga pendidik atau guru yang bertugas di wilayah Kecamatan Tumpang, juga ikut mengumpulkan donasi untuk membantu bedah dua rumah.
“Donasi dari teman-teman guru itu digunakan untuk bedah rumah dua unit. Jadi totalnya ada lima rumah, tiga dari Muspika dan dua dari guru-guru,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan di akun twitter @JatimPemprov, sekitar 5.205 jiwa yang terdampak erupsi Gunung Semeru tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 korban jiwa dan ratusan warga mengalami luka berat maupun luka ringan.
Selain itu, juga ada sekitar 2.970 unit rumah yang rusak. Baik karena terkena awan panas guguran atau tersapu banjir lahar dingin.
Juga tercatat 13 unit fasilitas umum (fasum) yang rusak, seperti bangunan sekolah, tempat ibadah dan masjid. Salah satunya Jembatan Gladak Perak.(end)