Ribuan Warga Kedungsalam Gelar Sholat Istiqa Guna Minta Hujan Turun

Ribuan warga Desa Kedungsalam, Donomulyo, saat menunaikan ibadah sholat istiqa di lapangan desa setempat. (Toski D)
Ribuan warga Desa Kedungsalam, Donomulyo, saat menunaikan ibadah sholat istiqa di lapangan desa setempat. (Toski D)

MALANGVOICE – Ribuan masyarakat Desa Kedungsalam, Donomulyo, menunaikan ibadah sholat istiqa di lapangan desa setempat, guna ‘mengetuk’ pintu langit. Sholat sunnah dua rakaat ini dilakukan untuk memohon segera turun hujan, karena kemarau panjang yang masih terjadi hingga saat ini.

Sholat yang diimami oleh Ketua MUI Kabupaten Malang, KH.Fadhol Hija ini, diikuti sejumlah pimpinan Forkopimda Kabupaten Malang, TNI-Polri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat, bahkan Bupati Malang HM Sanusi Ikut menjadi makmum dalam sholat tersebut.

Dikesempatan ini, Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan, sholat istiqa ini merupakan salah satu ikhtiar atau usaha manusia untuk memohon hujan.

“Dengan dilakukan sholat istiqa ini semoga hujan segera turun,” harap Sanusi mendoakan, yang sepintas para jamaah menyaut dengan suara lantang. “Amin… Amin…,”.

Untuk itu, lanjut Sanusi, pihaknya telah mensiagakan 10 truk tangki guna memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Malang.

“Kami (Pemkab Malang, red) telah menyediakan 10 tangki dari Pemkab Malang dan 1 tangki dari Polres Malang untuk memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih. Truk tangki tersebut kami diperbantukan 24 jam untuk mengatasi kekurangan air bersih di daerah Malang Selatan,” ungkapnya.

Selain itu, tambah Sanusi, kini sudah ada 8 sumur bor yang dibangun berkat sinergi Pemkab Malang dan Kementrian ESDM.

“Kedepannya selain bantuan tangki, kami bantu dengan sumur bor. Di tahun 2020 nanti di kabupaten malang sudah tak ada lagi kekeringan air,” pungkasnya.

Sementara itu, Camat Donomulyo, Dariyanto mengatakan dua desa yang ada di wilayahnya tersebut, yakni Desa Sumberoto dan Desa Kedungsalam merupakan dua desa dari 11 desa yang masuk dalam daftar desa yang mengalami bencana kekeringan pada tahun ini. Akibatnya, masyarakat kesulitan mendapat air.

“Masyarakat desa ini tergantung dropping air bersih dari Pemkab Malang ketika musim kering. Kondisi geografis Kecamatan Donomulyo juga berbatu kapur jadi rawan kekeringan saat musim kemarau,” pungkasnya.(Hmz/Aka)