MALANGVOICE- Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) membuka 17 titik posko melayani keluhan dan pelaporan masyarakat terkait gangguan mesin kendaraan usai mengisi BBM Pertalite.
Posko ini dihadirkan sebagai respon bentuk keterbukaan layanan publik atas banyaknya keluhan dari masyarakat.
Diketahui beberapa hari terakhir, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menerima aduan dari konsumen mengenai produk Pertalite yang terindikasi menimbulkan gangguan pada mesin kendaraan bermotor. Diantaranya area Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo dan Malang.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan, seluruh proses distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.
“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga,” ujar Ahad.
Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Surabaya sebagai mayoritas supply point BBM area terdampak dan hasilnya BBM dinyatakan on spec sesuai spesifikasi.
“Saat ini sedang berjalan investigasi lanjutan untuk pengecekan _Quality and Quantity_ (QQ) BBM di level SPBU sebagai titik distribusi akhir kepada masyarakat. Rangkaian investigasi ini dilaksanakan guna memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk,” tegas Ahad.
Adapun 17 posko itu tersebar di beberapa kota, antara lain Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan Kediri. Untuk wilayah terdampak lainnya Pertamina menyiapkan call center 135 atau menghubungi Instagram @pertamina.135.(der)