Respon Pandemi, Disparta Kota Batu Luncurkan Inovasi Dewi Sandra

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq. (Aan)

MALANGVOICE – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu membuat inovasi demi merespon keadaan pariwisata kala pandemi covid 19. Inovasi yang diluncurkan Disparta ialah Desa Wisata Sehat Aman dan Ramah (Dewi Sandra).

Dengan inovasi itu Disparta dapat menduduki peringkat 10 terbaik kompetisi inovasi pelayanan publik (KOVABLIK) di tingkat lokal. Dengan prestasi ini, Disparta menargetkan inovasi ini dapat bersaing di tingkat provinsi.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menjelaskan bahwa inovasi ini diluncurkan demi meraih kepercayaan wisatawan untuk berwisata di Kota Batu. Pasalnya dengan inovasi ini Disparta menjamin kemanan kesehatan wisata di Kota Batu khususnya di tingkat desa wisata.

Demi mendukung daya tarik wisatawan Arief mendorong pengelola untuk menyediakan paket wisata, layanan hingga pertunjukan wisata. Ketiganya harus berbasis keramahtamahan juga jaminan protokol kesehatan.

“Desa wisata lebih menonjolkan potensi lingkungan. Kearifan lokal yang ada dapat menjadi daya tarik alternatif. Karena minat wisatawan yang mengendor di masa pandemi,” imbuh Arief.

Rata-rata desa wisata berada di lahan terbuka. Pihaknya menarik ke destinasi wisata alam yang di situ ada beragam tanaman toga juga layanan kuliner yang sehat.

“Contohnya, seperti di Pasar Wisata Beringharjo, Desa Junrejo. Di tempat itu sudah dilaksanakan layanan protokol kesehatan dan pengelolaan sanitasi yang baik. Ditambah pula dengan keasrian alam di tempat wisata yang menyajikan jajanan kuliner,” urai Arief.

Ia mengatakan, program inovasi Dewi Sandra ini telah diterapkan di semua desa wisata di Kota Batu. Pihaknya juga menargetkan tahun 2021, desa wisata dapat eksis. Strategi pengelolaan desa wisata juga telah disosialisasikan ke tiap desa/kelurahan.

“Dan sudah ada progres yang sangat baik. Khususnya, di Desa Pandanrejo, Desa Bumiaji, Desa Pendem, Kelurahan Ngaglik,” urai Arief.

Di sisi lain, Disparta Kota Batu menyiapkan strategi pengembangan desa wisata. Agar dapat melecut pertumbuhan desa wisata yang dapat menarik minat kunjungan.

Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo salah satu desa yang kini digarap. Disparta mengembangkan potensi kuliner serta mengangkat wisata keberagaman agama. Kelembagaan pengurus dan penambahan destinasi juga telah disiapkan.

“Mojorejo kami angkat potensi kulinernya. Di situ ada UMKM olahan krupuk. Kemudian wisata keberagaman agama. Juga ada wisata rafting di Mojorejo,” ujar Arief.(der)