MALANGVOICE – Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, berencana mensuplai cabai kering dari India. Ini buntut dari kenaikan harga cabai yang melonjak hingga Rp 100 ribu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Diskoperindag Kota Malang, Wahyu Setiyanto, saat ditanyai terkait respon yang dilakukan jika lonjakan harga cabai terus berlanjut.
“Jadi dengan adanya suplai/gelontoran cabai kering dari India tersebut tujuannya untuk menstabilkan harga cabai itu,” ungkapnya saat ditemui MalangVoice.com di depan Gedung Mini Block Office, Jumat (26/2).
Menurut Wahyu, suplai cabai dari India ini bukan kali pertama dilakukan Kota Malang. Seperti pada dua tahun lalu harga cabai pernah melonjak hingga sekitar Rp 150 ribu perkilonya.
“Jadi sebenarnya sama seperti dua tahun lalu. Tetap kita koordinasi dengan pusat dan kita upayakan hal tersebut,” tuturnya.
Dari situ, Wahyu memperkirakan harga cabai masih akan terus melonjak, karena kondisi cuaca yang terbilang cukup ekstrim. Sehingga membuat para petani cabai mengalami gagal panen.
“Jadi yang dipanen sekarang kan gak kayak kemarin ya. Kemarin kan sempat Rp 60 ribu, mas. Tapi sekarang itu stoknya lebih sedikit dan kemungkinan bakal cenderung naik terus (harga cabai),” imbuhnya.
Sedangkan untuk realisasi rencana suplai cabai kering dari India, Dirinya masih akan melihat perkembangan di lapangan.
“Kalau nanti cenderung naik terus, kami akan lakukan seperti dua tahun lalu (glontoran cabai kering). Kita akan segerakan ya, karena sepertinya beberapa daerah ada kenaikan juga,” ujarnya.
Sementara itu, Nurul Hasana salah satu pedagang di Pasar Besar, Kota Malang, mengatakan kenaikan cabai tertinggi dalam satu pekan terakhir ini terjadi pada dua hari Rabu (24/2) yang lalu, mencapai Rp 120 ribu perkilonya.
“Kalau dua hari kemarin mas naik harga sampai Rp 120 ribu, terus kemarin turun jadi Rp 90 ribu, hari ini naik lagi Rp 100 ribu,” tandasnya.(der)