Rencana Bangun Wahana, Pemkot Batu Bakal Wujudkan Mimpi Skateboarding

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso berbincang dengan anggota Komunitas Batu Skateboarding (Foto: Ayun)

MALANGVOICE – Komunitas Batu Skateboarding bakal memiliki wahana untuk menyalurkan bakatnya. Pemkot Batu, bakal membangun Skatepark.

Menanggapi rencana itu, salah satu anggota Komunitas Batu Skateboarding, Bima Cahyananta menyebutkan jika pihaknya sudah pernah mengusulkan untuk dibuatkan area skatepark. Saat itu sekitar tahun 2012 silam. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada tanggapan.

”Sebenarnya sudah lama mengusulkan untuk dibuatkan area skatepark. Bahkan kita sudah pernah mengajukan proposal waktu itu,” ungkapnya.

Dijelaskan, para rekannya meminta membuatkan arena bermain khusus skateboard bukan tidak ada maksud. Tapi karena sejak dari dulu belum memiliki area khusus untuk bermain. Sehingga, mereka biasa memanfaatkan sejumlah lokasi seadanya untuk bermain skateboard.

”Terkadang ya latihan di GOR Gajah Mada, disini (Taman Kantor Pemerintahan Balai Kota Among Tani) dan kadang di trotoar-trotoar,” katanya.

Ia menambahkan, padahal beberapa anggota mereka sudah banyak yang berprestasi di ajang nasional. Akan tetapi, selama ini untuk latihan resminya terkadang harus numpang di kota tetangga. Seperti Kediri dan Pare.

”Sebenarnya untuk bermain skateboard harus ada area khusus. Takutnya kami nanti malah tertuduh jika landasan yang dipakai bermain ini mengelupas,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap ada tanggapan pasti dari Pemkot Batu terkait hal tersebut. Selain agar tidak lagi menggunakan tempat-tempat umum. Dia dan teman-temannya tidak perlu lagi berlatih di kota tetangga.

”Justru, kami dulu sering diusir karena menggunakan fasilitas umum untuk latihan. Oleh sebab itu, kami berharap saja ada area untuk bermain skateboard, walau tidak selengkap di beberapa kota yang sudah ada,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengungkapkan jika dirinya siap menjadi jembatan Komunitas Batu Skateboarding untuk hearing terkait itu. Hal itu karena dirinya merasa prihatin dengan latihan mereka yang selalu ala kadarnya dan menggunakan tempat dan fasilitas umum. Jika diteruskan bisa rusak.

”Jika seumpama nanti sudah dibuatkan. Mereka bisa memiliki tempat yang repsentatif untuk menyalurkan hobinya itu. Dan tidak menggunakan beberapa tempat umum lagi,” katanya.

Meskipun begitu, ia menyarankan supaya mempersiapkan segalanya. Mulai dari surat proposal dan lain sebagainya. Selain itu, cabang olahraga (Cabor) ekstrem itu juga harus dibuat dan masuk dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sehingga, dalam penganggarannya nanti lebih enak.

”Kami juga sudah mengangarkan sebesar 6 Miliar di KONI. Nanti ambil dari anggaran tersebut. Tapi harus jelas, dalam setahunnya habis berapa,” pungkasnya.(Hmz/Aka)