Relokasi PKL, Cahyo: BTC Tidak Representatif

BTC yang akan dijadikan tempat relokasi PKL (fathul)
BTC yang akan dijadikan tempat relokasi PKL (fathul)

MALANGVOICE – Rencana merelokasi pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Kota Batu ke Batu Tourism Center (BTC) dinilai kurang representatif oleh Ketua DPRD setempat, Cahyo Edy Purnomo.

Cahyo melihat BTC memiliki ruang jualan yang terlalu kecil. Untuk rumah makan misalnya, satu lapak BTC hanya mampu menampung 3-5 orang, tidak bisa lebih banyak.

“Kalau ada yang mau datang lagi ke sana, kan nggak ada tempat. Ini berimbas pada pendapatan PKL yang berjualan di sana,” ungkap Cahyo kepada MVoice.

Ia juga menyoroti parkir BTC yang sempit sekali. Hanya ada lorong dan halaman BTC yang tidak rata untuk parkir kendaraan. Sehingga ketika parkir penuh, pengunjung akan malas datang.

“Kalau mobil pengunjung bagus-bagus, takut juga mau parkir di sana karena nggak jelas. Jadi kepala dinas itu kalau mikir jangan kayak bangun tidur, dapat mimpi lalu realisasi, tanpa mempertimbangkan 5 sampai 10 tahun ke depan,” sambung politisi PDIP ini.

Cahyo menyarankan, SKPD yang menjadi pembina PKL untuk mengambil solusi jangka panjang. Di manapun relokasinya, kalau dijadikan satu maka akan mendatangkan pembeli.

“Kita lihat itu PKL di sepanjang jalan kuburan Kelurahan Sisir, itu kan laku. Jadi soal relokasi di mana biar dipikir oleh dinas, di mana saja asal konsisten dan PKL terpusat ke sana. Karena kalau ada gula ya ada semut,” tandas Cahyo.