Rektor UNIRA Kepanjen, dan Ketua PCNU Kabupaten Malang Ikut Ramaikan Bursa Pilbup

Rektor UNIRA Kepanjen, Hasan Abadi, S.Ag., MAP. (Toski D)
Rektor UNIRA Kepanjen, Hasan Abadi, S.Ag., MAP. (Toski D)

MALANGVOICE – Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Malang kembali didatangi pendaftar Bakal Calon Bupati (Bacabub) Malang dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020 mendatang.

dr H Umar Usman saat mengambil formulir pendaftaran. (Istimewa)
dr H Umar Usman saat mengambil formulir pendaftaran. (Istimewa)

Hari ini (Rabu 11/9) sekitar pukul 09.40 WIB, Ketua PCNU Kabupaten Malang dr H Umar Usman, mendatangi kantor DPC PDIP Kabupaten Malang untuk mengambil formulir pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang.

Selang beberapa waktu, sekitar pukul 11.00 WIB, kantor DPC PDIP Kabupaten Malang juga didatangi Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Hasan Abadi, untuk mengambil formulir yang langsung mengisis dan mengembalikan formulir pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang.

Dikesempatan tersebut, Ketua PCNU Kabupaten Malang dr H Umar Usman, yang juga sebagai Kepala RSUD Kota Malang ini, disambut panitia pendaftaran DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.

“Saya datang bertujuan untuk mendaftarkan diri. Saya pilih PDIP karena ingin merukunkan nasionalis dan religius. PDI Perjuangan ini merupakan partai pemenang yang pertama membuka pendaftaran. Sehingga, saya menghormati dengan posisi partai ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UNIRA, Hasan Abadi mengantakan, pihaknya memilih partai PDIP ini dikarenakan memiliki visi yang sama dalam memperhatikan masyarakat kecil.

“Kami merasa satu visi dengan PDIP. Dimana sama-sama memperjuangkan wong cilik. Kami kader NU juga bagian dari grass root masyarakat wong cilik yang selama ini tidak pernah ada persoalan,” pungkasnya.

Disisi lain, Koordinator Validasi Pencalonan PDIP Kabupaten Malang Abdul Qodir mengatakan, pihaknya menerima siapa saja yang ingin mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang.

“Pada prinsipnya kami membuka seluas-luasnya kepada tokoh masyarakat yang ingin mendaftarkan diri. Hingga saat ini, tercatat ada 6 orang yang telah mengambil formulir pendaftaran. Tapi, yang mengembalikan baru dua orang, yaitu Didik Budi Muljono (Sekda Kabupaten Malang, red) dan Hasan Abadi (Rektor UNIRA Kepanjen, red),” pungkasnya.(Der/Aka)