Rektor UB: Sistem Rangking Peserta SNMPTN Diserahkan Sekolah

Rektor Universitas Brawijaya (UB), Nuhfil Hanani. (Lisdya)
Rektor Universitas Brawijaya (UB), Nuhfil Hanani. (Lisdya)

MALANGVOICE – Saat ini sekolah sedang menyiapkan diri untuk mendaftar di akun LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi), guna Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) 2020.

Namun, ada yang berbeda pada sistem PMB jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Rektor Universitas Brawijaya (UB), Nuhfil Hanani mengatakan jika sistem pendaftaran SNMPTN, pemeringkatan kuota siswa diserahkan langsung kepada sekolah.

“Perubahan sedikit sistem. Perankingannya di sekolah, tidak di pusat,” katanya belum lama ini.

Perlu diketahui, sistem perangkingan pada dasarnya tetap berdasarkan akreditasi sekolah dengan rincian Akreditasi A : 40 persen terbaik di sekolahnya; Akreditasi B : 25 persen terbaik di sekolahnya; Akreditasi C dan lainnya 5 persen terbaik di sekolahnya.

“Jadi misalnya dulu jatahnya 40, yang nilainya 90 ada beberapa orang, dan itu semua ikut SNMPTN dan melebihi kuota. Sehingga sekarang diminta maksimal 40, ya diranking sendiri 40 supaya tidak semuanya ikut, bisa membludak,” terangnya.

Selama ini memang perangkingan siswa menjadi kapasitas LTMPT. Sddangkang PMB 2020 sepenuhnya diberikan kepada sekolah.

“Ini dilakukan untuk menghindari rangking dobel yang sering terjadi dan menjadi celah kecurangan,” tandasnya.

Dari informasi yang dihimpun MVoice, pelaksanaan SNMPTN dilakukan satu pintu melalui LTMPT. Lembaga tersebut diberi mandat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk menyelenggarakan SNMPTN pada 11-25 Februari 2020, pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada 30 Maret-11 April 2020, dan pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) pada 2-13 Juni 2020. (Der/ulm)