Rayakan Waisak, Umat Budha Serukan Persatuan Kebhinnekaan

Detik-detik pemberangkatan peserta kirab puja budaya di Padepokan Dhammadipa Arama di Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo.
Detik-detik pemberangkatan peserta kirab puja budaya di Padepokan Dhammadipa Arama di Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo.

MALANGVOICE- Umat Budha merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2561, hari ini (11/5). Salah satu rangkaian perayaan yakni Kirab Puja Budaya diikuti ratusan umat di Padepokan Dhammadipa Arama Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo.

Kirab budaya yang ditandai dengan pelepasan balon dan ledakan petasan itu dipimpin langsung Camat Junrejo M. Adhim. Tema yang diusung panitia dalam perayaan kali ini adalah Cinta Kasih Penjaga Kebhinekaan itu tampak terasa dari arak arakan terdepan beberapa muda mudi membawa bendera merah-putih.

Camat Junrejo M. Adhim menuturkan, mengapresiasi tema perayaan hari besar umat Budha kali ini. Hal tersebut tidak lepas dari maraknya isu bersifat memecah belah persatuan NKRI. “Tema ini bagi saya sangat dalam maknanya, karena bangsa kita sedang diterpa isu pemecah belah kesatuan yang susah payah dirintis para pendahulu bangsa,” kata Adhim.

Sementara itu, Ketua Panitia Kirab Puja Budaya, Bambang Eko Priyono mengatakan, kirab ini dua tahun sekali dirayakan. Prosesi kirab tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari prosesi perayaan hari besar agama Buddha, yang diikuti oleh para biksu, dan umat se-Malang Raya. “Kirab memiliki arti penting, yakni sebagai persembahan dan penghormatan kepada Sang Buddha,” jelas Bambang. “Untuk itu, dalam pelaksanaannya, harus dilakukan dengan khidmat dan penuh penghayatan,” tukasnya.