Rawat Persaudaraan, FKAUB Gelar Penyemprotan Desinfektan di Vihara

Penyemprotan desinfektan di Vihara Vajra Bumi Kertanegara, (MG2).

MALANGVOICE – Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Kota Malang melakukan penyemprotan desinfektan di Vihara Vajra Bumi Kertanegara, Dieng, Sukun, Kota Malang.

Hal itu dilakukan sebagai persiapan hari raya Waisak untuk agama Buddha dimasa pandemi covid-19, yang jatuh besok Rabu (26/5).

Sekjen FKAUB Kota Malang, Pdt David Tobing menyampaikan, penyemprotan desinfektan ini menjadi upaya untuk merawat pluralisme persaudaraan antar umat beragama yang ada di Kota Malang.

“FKUB bekerjas ama dengan KNPI dan elemen masyarakat yang lain. Memanfaatkan momen hari-hari besar keagamaan untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di Kota Malang,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Selasa (25/5).

Selain itu, penyemprotan desinfektan ini untuk mendukung Pemerintah dalam upaya mengurangi rantai penyebaran covid-19.

“Jadi ibadah bisa tetap berjalan dengan baik, kemudian ibadah bisa diberkati dan tidak terganggu apapun,” tuturnya.

David berharap, dengan adanya penyemprotan desinfektan, bagi umat Buddha yang hadir pada saat acara Waisak bisa terhindar dari covid-19.

“Harapannya dengan adanya penyemprotan desinfektan ini umat yang hadir datangnya sehat pulang juga lebih sehat lagi,” harapnya.

Sementara itu, Sekertaris Vihara Vraja Bumi Kertanegara, Yohanes Franciosa menyambut baik penyemprotan desinfektan yang dilakukan pihak FKAUB Kota Malang.

“Saya mewakili dari pengurus Vihara Vraja Kertanegara menyambut baik dari FKAUB yang telah bersedia untuk mengkoordinir KNPI dan juga bhayangkara community, untuk mengadakan penyemprotan acara hari Waisak bisa kami laksanakan lebih aman,” ucapnya.

Terkait persiapan perayaan hari raya Waisak sendiri, Yohanes mengatakan telah menyiapkan fasilitas prokes seperti wastafel, memberikan batas untuk menjaga jarak agar tidak bergerombol hingga imbauan untuk wajib menggunakan masker.

“Jadi besok acara waisak ini ada pemandian lumpang, tujuannya mewakili kita untuk membersihkan karma dan sebagainya,” kata dia.

“Dari pengamanan khusus terkait protokol, semua tetap ya, masker, dari internal saja. Ummat seharusnya sekitar 50 tapi kemungkinan sekitar 15,” tandasnya.(der)