Ratusan Monyet Wendit Serbu Rumah dan Sekolah, Ini Penjelasan Plt Kadisparbud Kabupaten Malang

Monyet-monyet yang berkerumun diatas gebting Sekolah. (Mvoice/Ist).

MALANGVOICE – Warga Desa Mangliawan resah dengan ulah ratusan monyet Pemandian Wendit yang menyerbu pemukiman.

Gerombolan monyet tersebut tidak hanya merusakkan plafon rumah, namun juga beberapa genteng bangunan SD Negeri Mangliawan 1, Kecamatan Pakis, melorot.

Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan Mvoice, gerombolan monyet terlihat berkerumun di bagian atap sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya.

Monyet-monyet tersebut sempat menjadi tontonan siswa dan sejumlah warga. Ada juga yang ketakutan karena ada monyet yang berjalan-jalan di pagar bangunan di lantai 2 sekolah.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedantara mengaku mendatangkan pawang monyet.

Berdasarkan laporan beberapa pawang monyet di tempat wisata Air Wendit, bergesernya aktifitas hingga keluar wilayah monyet Wendit kemungkinan disebabkan beberapa hal.

“Kalau dari keterangan teman-teman pawang, keluarnya monyet itu karena awalnya ada satu atau dua ekor yang mampir ke rumah warga, dan diberi makan,” ujarnya.

“Mungkin karena sering diberi makan itulah sehingga jadi kebiasaan bagi si monyet,” sambungnya, saat ditemui awak media, Selasa (7/6).

Menurut Made, selain karena terbiasa mendapatkan makanan, juga diduga tidak beroperasinya Taman Wisata Air Wendit selama dua tahun terakhir akibat pandemi.

Hal tersebut diduga menyebabkan monyet-monyet di Wendit mencari makanan di tempat lain sebab biasanya, selain dari pengelola Wendit, kera-kera tersebut mendapat makanan dari pengunjung.

Kemungkinan juga karena selama ini Wendit kosong dan tidak berkegiatan, akhirnya gerombolan monyet ini mencari makanan di tempat lain yang terdekat, yakni di sekitar rumah warga.

“Makanya kadang saya berpesan kalau misalnya warga itu mau kasih makan si kera, kasih makan aja di dalam (Wendit),” pesannya.

Terlebih, lanjut Made, dari pantauan Disparbud Kabupaten Malang, jumlah populasi monyet di Wendit juga bertambah. Dari yang semula ada tiga kelompok, kini menjadi empat kelompok.

“Ya populasinya bertambah, kelompoknya juga. Sebenarnya kalau untuk makanan kera-kera ini juga telah dianggarkan per hari,” tuturnya.

“Dengan kondisi tersebut, saya juga sudah meminta Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) agar makanannya dilebihkan,” pungkasnya tanpa menyebut anggaran untuk makanan monyet di Wendit.(end)