Ratusan Karya Mahasiswa BINUS Mejeng di Pameran “Design Designer Designest” di MCC

Pameran fotografi Binus Malang. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Ratusan karya mahasiswa Binus University dipamerkan di ajang “Design Designer Designest” di Malang Creative Center (MCC) mulai Jumat (10/2).

Karya dari mahasiswa Binusian Fakultas School of Design ini merupakan tugas sekaligus ujian akhir mulai semester 1,3, dan 5.

Kaprodi Desain Kominikasi Visual dan Interaktif Desain dan Teknologi Binus Malang, Viktor Adiluhung Abednego, mengatakan, total ada 400 mahasiswa yang tergabung dalam pameran tahun ini.

Baca Juga: Tempat Kerajinan Bambu Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Capai Rp110 Juta

Bisnis Vila Kalah Bersaing, Izin Pembangunan Hotel Melati Dihentikan

Pameran mahasiswa Binus Malang. (Deny/MVoice)

Beberapa karya mereka ada berupa fotografi, gambar lukisan, desain interior, hingga furniture.

“Total ada 970 karya yang dipamerkan di sini dari 15 mata kuliah. Kami buka pameran sampai hari Minggu,” kata Viktor.

Masing-masing mata kuliah memiliki tema atau konsep tersendiri. Hal itu tampak dari penataan karya yang terbagi di MCC mulai lantai dua dan tiga.

Viktor mengaku sengaja memilih open space seperti MCC agar membuat mahasiswa semakin percaya diri dan tertantang karena bisa dilihat orang lain.

“Sengaja dipilih MCC supaya bikin anak-anal percaya diri. Jadi yang respon jangan anak-anak sendiri. Kami ambil di sini supaya masyarakat umum bisa liat karena ini publik space, mahasiswa lebih tertantang,” jelasnya.

Ditambahkan Ira Audia Agustina selaku Kaprodi Desain Interior Binus, pameran ini pertama kali digelar di luar kampus sejak 2016.

“Sekarang kami sangat puas dengan hasilnya. Awalnya kami agak takut bagaimana responnya dari luar dan anak-anak mampu mengatasinya,” jelasnya.

Ira berharap dengan kesuksesan pameran mampu menjadi motivasi mahasiswa bisa menjadi desainer andal di masa depan melalui karyanya.

“Kami ingin anak-anak bisa menjadi desainer sesuai dengan passionnya,” harap Ira.

Salah satu mahasiswa Binus Malang yang juga peserta pameran, Maida Karella, mengaku puas dengan hasil karya di bidang furniture. Ia membuat rak sepatu yang memiliki banyak fungsi.

Diakuinya, pembuatan rak sepatu berbahan kayu ini susah-susah gampang. Perlu waktu bagi Maida untuk membuat desain sampai merakit rak sepatunya.

“Yang sulit cari idenya, karena harus pake kebudyaan, ngambil nusantara. Saya buat dari bahan rotan dan kayu selama tiga minggu,” tutupnya.(der)