Rasa Konsisten Sejak 1959, Es Tanimbar Andalkan Resep Turun-Temurun

Joni (kiri) menyajikan es Santan yang legendaris, (MG2).

MALANGVOICE – Salah Satu minuman yang cukup dikenal warga Kota Malang adalah Es Santan. Meski hanya berada di pinggir jalan Tanimbar tepatnya di samping SMKN 4 Kota Malang, tapi es ini selalu laris diburu pembeli.

Minuman yang ada dan dijalankan secara turun temurun sejak Tahun 1959 ini memiliki berbagai macam julukan mulai dari mengadopsi nama Jalan, menjadi Es Tanimbar, hingga disebut juga dengan Es Blackpink serta Es Grafika.

Menurut penjual es santan ketan hitam, Joni Purnomo, awal mula orang tuanya berjualan masih berkeliling menggunakan gerobak, lalu pada tahun 1998 menetap di Jalan Tanimbar hingga saat ini.

“Berjualan es sudah sejak awalnya tahun 1959, kemudian berada di sini (Jalan Tanimbar) sejak tahun 1998,” ujarnya.

Es santan ketan hitam ini memiliki komposisi tape, cendol, roti yang ditutup dengan siraman sirup merah di atasnya.

Uniknya, es tersebut tidak menggunakan es batu, melainkan air santan yang telah beku.

Joni, mengatakan, untuk beberapa bahan baku yang digunakan untuk es itu dibuat sendiri. Hal itu dikatakannya guna mempertahankan cita rasa yang telah dimiliki.

“Kami pakai santan sama es serut aja. Tapi di sini yang bikin spesial itu santan, cendol, tape, dan sirup itu kami bikin sendiri semuanya,” tuturnya.

Dalam satu hari Joni mampu menjual antara 400 hingga 600 gelas es santan ketan hitam. Dengan membanderol satu gelasnya seharga Rp 5 ribu.

Dirinya menambahkan, salah satu alasan bisa tetap ramai pembeli adalah memberikan pelayanan terbaik dan konsisten pada cita rasa yang dimiliki.

“Konsisten untuk rasa dan pelayanan yang membedakan itu dari segi tanggap dan kecepatan dalam melayani,” tandasnya.(der)