PWI Malang Raya Ajak Perumdam Among Tirto Kota Batu Perangi Wartawan Abal-abal

MALANGVOICE – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Among Tirto Kota Batu, menggelar Diklat jurnalistik bagi para karyawannya. Tujuan kegiatan ini agar para karyawan memahami dunia jurnalistik dalam mempublikasikan setiap kegiatan dan program kepada masyarakat.

Kegiatan hasil kerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya yang bertema ‘Pentingnya Pegawai Publik Memahami Dunia Jurnalistik’ ini digelar di Aula Gedung Banyu, Kantor Perumdam Among Tirto, Kota Batu, Sabtu (5/6).

Ketua PWI Malang Raya, Cahyono menyampaikan, saat ini sorotan tentang kredibilitas jurnalis manjadi perhatian lantaran penyalahgunaan profesi wartawan alias pers liar atau wartawan abal-abal.

Mereka ini, kata Cahyono, sering muncul tanpa identitas yang jelas dan mencari keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan sebagai wartawan sehingga mencoreng marwah wartawan.

“Narasumber bisa menolak jurnalis abal-abal yang belum memiliki kartu Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Anda bisa tanyakan sudah UKW apa belum, dan tergabung dalam organisasi apa,” ucapnya.

Dengan diklat jurnalistik ini Cahyono berharap dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi oknum wartawan nakal atau abal-abal alias ‘bodrex’.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumdam Among Trito, Edy Sunaedy menyampaikan kegiatan ini menjadi sinergi yang baik. Khususnya dalam membuat produk berita tentang kegiatan, hingga saran dan kritik dalam setiap program maupun pelayanan kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan ini awal titik sinergi yang baik antara media massa (PWI Malang Raya) dengan Perumdam Among Tirto. Karyawan Perumdam Among Tirto bisa belajar membuat rilis maupun memberikan penjelasan kepada media tentang program yang telah maupun yang akan dijalankan,” ujar pria yang akrab disebut Sokek.

Lebih lanjut, Sokek menjelaskan media massa merupakan wadah atau alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pemberitaannya. Selain itu media massa juga menghindari adanya pemberitaan yang tidak benar karena telah memegang kode etik jurnalistik.

“Kami sebagai perusahaan pemerintah harus terbuka terhadap media. Begitu juga kami sebagai pelayanan masyarakat butuh media dalam setiap kegiatan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang segala kegiatan kami,” tukasnya.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait