Punya Rancangan Kebijakan Holistik, Momentum bagi Putra Daerah Ambil Peran

MALANGVOICE– Rancangan visi misi yang programatik menjadi modal bagi para kandidat untuk merebut suara pemilih. Melalui hal itu, para kandidat mampu dan jeli memetakan akar masalah untuk menemukan solusi menjawab kebutuhan masyarakat.

Sejauh ini, rancangan kebijakan secara holistik dan integratif masih dipegang oleh paslon Nurochman-Heli Suyanto (NH) pada momen Pilkada Batu 2024.

Pernyataan itu diungkapkan pengamat politik Universitas Negeri Malang (UM), Nuruddin Hady. Dengan sejumlah program-program holistik dan integratif tersebut, maka karpet merah bagi kedua putra daerah itu semakin terbuka lebar menuju Balai Kota Among Tani. Terlebih Cak Nur dan Mas Heli pernah berkiprah di pentas politik dan organisasi dengan relatif cukup lama.

“Saya rasa ini momentum bagi putra daerah untuk mengambil peran. Latar belakang dan kiprahnya di pentas politik dan ormas yang panjang ini, memiliki pemahaman mendalam akar masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya. Ini keunggulan mereka dibanding paslon lain yang banyak bergerak di luar,” ungkap Nuruddin.

Pasangan Nurochman-Heli diusung koalisi PKB-Gerindra dan didukung PSI ini mengusung visi ‘Mbatu SAE’. Visi merupakan akronim dari madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergi, akomodatif dan ekologis. Gagasan itu dirangk atas sejumlah isu strategis Kota Batu dan selanjutnya akan dijalankan melalui Nawa Bhakti atau 9 program prioritas menyentuh di berbagai bidang.

Menurut Nuruddin, gagasan yang dituangkan dalam visi misi MBATU SAE ini ia rasa menjawab kebutuhan Kota Batu saat ini. Di mana di satu sisi, pengembangan ekonomi pariwisata harus tetap berjalan namun juga perlu memperhatikan keseimbangan ekologi.

Komitmen ekologi ini mereka cantumkan secara tegas di poin ke-5 mereka tentang pengendalian tata ruang dan perlindungan sumber daya air yang sangat relevan dengan situasi lingkungan hidup Kota Batu hari ini. Diketahui, selama 10 tahun terakhir, Kota Batu dengan citra pariwisatanya justru dihadapkan dengan meningkatnya alih fungsi lahan hingga merosotnya ketersediaan air bersih akibat masifnya alih fungsi lahan.

Ia menilai, permasalahan lingkungan ini adalah hal yang pelik sehingga membutuhkan tangan dingin seorang pemimpin. Sosok itu sudah pasti harus mengenal dengan baik denyut nadi setiap perkembangan di Kota Batu. Menurutnya, permasalahan lingkungan hidup tidak hanya bisa selesai lewat janji saja tanpa tahu akar permasalahan. Melihat kiprah dari kedua sosok tersebut di arena politik, sosial dan budaya Kota Batu tentu menjadi keunggulan tersendiri.

“Saya melihatnya begitu, mereka adalah sosok yang telah menghayati setiap denyut kehidupan masyarakat kota batu. Apalagi selama 10 tahun ke belakang ini soal pertanian dan lingkungan itu kan tidak begitu mendapat perhatian serius,” ujar Nuruddin.

Selain konsen menjaga sumber daya, dalam visi misi paslon Nurochman – Heli juga tidak anti dengan pariwisata. Bahkan mereka justru memperlebar potensi ekonomi pariwisata lewat pemberdayaan masyarakat, hasil pertanian, UMKM dan ekonomi kreatif.

Gagasan itu semakin kuat karena didukung dengan komitmen mereka dalam mendukung Sinergitas Malang Raya di UB beberapa waktu lalu. Ini menunjukkan komitmen yang baik dari seorang pimpinan daerah dalam membangun konektivitas pembangunan secara berkelanjutan.

Ia percaya, dengan mengesampingkan ego sektoral, maka kemajuan pembangunan di wilayah Malang Raya bisa signifikan. Artinya, sudah ada persamaan persepsi bahwa kue pariwisata harus dinikmati seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.

“Saya kira, visi misi dari paslon ini sudah sangat holistik untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing Kota Batu lewat pengembangan di berbagai sektor,” ungkapnya.

Terlepas dari itu, ia berharap momen Pilkada Kota Batu 2024 ini menjadi momentum yang baik bagi Wong mBatu untuk mulai mengambil peran dalam pembangunan daerahnya demi masa depan generasi.

“Saya berharapnya masyarakat sudah waktunya menyongsong harapan baru di tangan pemimpin yang betul-betul konsen dengan permasalahan yang ada. Ini adalah momentum bagi putra daerah terbaik yang lahir dan tumbuh di Kota Batu untuk membangun dan memperjuangkan aspirasi mereka sendiri,” pungkasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait