Puluhan Rumah Warga di Mangliawan Kabupaten Malang Terendam Air Kerugian Miliaran Rupiah

Kondisi banjir di Desa Malngliawan tadi malam. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Malang Raya sejak Senin (14/3) sore sekitar pukul 16.00 mengakibatkan banyak daerah mengalami banjir.

Bahkan di wilayah Kabupaten Malang ada puluhan rumah warga yang berada di Desa Mangliawan Kecamatan Pakis terendam banjir.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyebut sekitar 80 rumah terdampak banjir akibat hujan lebat kemarin, Senin (14/3). Musibah ini membuat sebagian besar perabotan rumah tangganya tidak layak digunakan lagi.

“Hari ini sedang kami inventarisasi, hampir semua material rumah tangga habis. Tempat tidur milik 50 sampai 60 milik warga habis. Terus ada kompor yang tidak berfungsi juga ada,” ucap Didik, Selasa (15/3).

Didik menjelaskan, banjir dengan ketinggian 1,5 meter dan bertahan kurang lebih dua jam itu menggenangi tiga RT di RW 09, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis.

Diperkirakan kerugian warga Mangliawan yang diterjang banjir mencapai Rp1,2 miliar.

“Kerugiannya cukup banyak. Pakai aja rata-rata satu rumah itu Rp10 juta sampai Rp15 juta kalikan 80 rumah,” jelasnya.

Untuk itu, Didik kini tengah fokus untuk secara cepat mendistribusikan sembako. Selain itu, Pemerintah Kecamatan Pakis diinstruksikan mendata setiap kebutuhan warga yang terdampak.

“Tujuannya untuk mendata apa yang dibutuhkan warga ini supaya bantuannya terarah. Ada yang butuh gelas, kasur, panci untuk masak nasi atau teko semua didata. Itu kebutuhan rumah tangga yang butuh segera difaslitiasi,” ujarnya.

Sementara itu, para korban yang rumahnya terdampak rendaman air banjir itu, kata Didik, sementara tinggal di sejumlah rumah warga yang aman dari banjir. Namun, Didik sudah memerintahkan jajarannya untuk segera membuat dapur umum.

“Iya sementara tinggal di tetangga atau saudaranya yang beda RT tapi masih aman begitu. Tapi kami hari ini sudah membangun dapur umum untuk korban terdampak,” tutur dia.

Banjir di Desa Mangliawan pun, menurut Didik, kerap kali terjadi. Hal ini pun membutuhkan kajian teknis untuk mencari solusi.

Rencananya hari ini Selasa (15/3/2022), Didik bersama BPBD Kabupaten Malang akan melakukan susur sungai untuk mencari penyebab banjir tersebut.

Sementara itu, untuk rencana relokasi rumah warga, Politikus PDIP itu tidak memungkinkan dilakukan karena membutuhkan proses panjang.

“Dan karena ini wilayah hunian penduduk padat. Artinya kalau ini harus relokasi maka ada proses panjang. Maka aliran-aliran teknis ini yang akan dicarikan solusi penyelesainnya,” tutupnya.(end)