Puluhan Pegawai Pabrik Rokok Kota Malang Ikuti Pelatihan Barista

Pelatihan barista difasilitasi Pemkot Malang. (Istimewa)

MALANGVOICE – Puluhan pegawai pabrik rokok di Kota Malang mengikuti pelatihan pembuatan dan penyajian kopi atau Barista.

Kegiatan tersebut diinisiasi Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, berada di Malang Hotel School (MHS) Jalan Tlogo Indah nomor 64, Kota Malang.

Plt Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengatakan, pelatihan kali ini digelar untuk memberikan keterampilan dan kompetensi baru dalam hal itu pembuatan dan penyajian kopi.

“Melalui peningkatan kompetensi dan keterampilan diharapkan nantinya pekerja pabrik rokok yang terdampak saat pandemi Covid-19 bisa bersaing apabila akan merintis wirausaha bidang barista untuk meningkatkan pendapatan,” ujarnya, Kamis (28/10).

Perlu diketahui kegiatan pelatihan unit kompetensi barista kali ini dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Malang itu, menyampaikan alasan mengambil pelatihan profesi barista, karena skill dan pengetahuan perkopian yang dimiliki seorang barista saat ini sangat dibutuhkan, baik itu di cafe, restauran atau di tempat-tempat yang menyajikan kopi.

Pelatihan barista difasilitasi Disnaker Pemkot Malang. (Istimewa)

“Konsumsi kopi, maraknya kedai kopi juga menjadikan profesi Barista sebagai pekerjaan yang banyak diminati kawula muda,” ucap dia.

Sementara itu Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disnaker-PMPTSP Kota Malang Titis Andayani menambahkan pelatihan dimulai sejak hari ini Kamis (28/10) sampai Minggu (31/10), diikuti sebanyak 65 peserta asal Kota Malang.

“Karena jumlah yang banyak, untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), kami bagi menjadi tiga kelas dengan rincian kelas A sebanyak 20 orang, lalu kelas B ada 21 orang dan terakhir kelas C berisi 24 orang,” imbuhnya.

Dalam pelatihan itu diajarkan cara mempergunakan mesin pembuat kopi, praktik barista manual brewing, praktik pembuatan minuman, menu flavour powder, hingga menyediakan menu teh dan bobba.

Bagi peserta yang mengikuti pelatihan tersebut juga mendapatkan bantuan untuk biaya transportasi sebesar Rp 110 ribu setiap harinya, sehingga total dalam empat hari menjadi sebesar Rp440 ribu.

Peserta pelatihan, Anton Wasito. (Istimewa)

Terpisah, salah satu peserta pelatihan, Anton Wasito mengaku pelatihan itu memang perlu dilakukan, terlebih saat berada di situasi pandemi Covid-19.

“Pada saat pandemi ini, banyak pabrik rokok yang mengalami kemerosotan, makannya dengan dilakukan kegiatan pelatihan semacam ini, diharapkan bisa terus dilakukan secara continue,” pesannya.(der)