Proyek Pedestarian Heritage Kayu Tangan mulai Digarap

Penampakan proyek pengerjaan pedestarian Kayu Tangan Heritage. (Aziz Ramadani MVoice)
Penampakan proyek pengerjaan pedestarian Kayu Tangan Heritage. (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Kawasan Jalan Basuki Rahmat atau dikenal Kayu Tangan mulai bersolek. Ini langkah realisasi proyek Kayu Tangan Heritage yang telah dideklarasikan sebagai ibukota cagar budaya Kota Malang.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, proyek tersebut dianggarkan Rp 2 miliar bersumber APBD 2019. Akan ada penggarapan lanjutan dengan memanfaatkan dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat dan program corporate social responsibility (CSR).
Pembangunan kawasan heritage diklaimnya tak sekadar menambah destinasi wisata baru. Namun, juga dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan. Sebab, Kayu Tangan Heritage bakal menjadi pusat beragam kegiatan, termasuk program yang diagendakan Pemerintahan Kota Malang.

“Kegiatan perangkat daerah beberapa akan difokuskan di Kayutangan. Agar masyarakat terimbas, maka kebutuhan makanan dan minuman akan diserahkan kepada masyarakat,” kata dia, belum lama ini.

Sutiaji mengimbau, agar setiap kelurahan melalui kecamatan untuk segera membuat katalog lokal. Hal itu menjadi syarat untuk mekanisme proses lelang penyediaan makanan dan minuman atau kebutuhan lain dalam setiap kegiatan OPD.

“Jadi, setiap kecamatan agar segera membuat katalog lokal dan berdayakan masyarakat. Sehingga masyarakat turut merasakan dan ada perputaran ekonomi,” sambung dia.

Ia menambahkan, penataan kawasan Kayutangan Heritage bukan hanya kawasan pedestarian atau Jalan Kayu Tangan. Namun, menjadi terintegrasi dengan perkampungan. Tujuannya agar aktivitas perekonomian tidak memanfaatkan pedestarian atau trotoar.

“Jadi, wisatawan nanti bisa masuk perkampungan dan diarahkan belanja di sana,” bebernya.

Perlu diketahui, kawasan pedestarian Kayu Tangan Heritage akan dibagi di dalam tiga zona. Pertama adalah kawasan simpang PLN menuju ke simpang Rajabali. Zona kedua ialah Rajabali sampai Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV. Terakhir zona ketiga di kawasan Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV sampai ke Sarinah.

Kawasan ini juga ditata satu arah saja. Salah satu sisi akan dimanfaatkan sebagai pedestarian yang lebih lebar dari fungsi awal trotoar. Hal itu juga diiringi dengan penataan saluran air serta kabel penerangan jalan umum (PJU). (Hmz/ulm)