Program Desaku Menanti, Mensos Bangun 40 Rumah untuk Gelandangan

Mensos Khofifah Indar Parawansa

MALANGVOICE – Kementerian Sosial (Kemensos) terus memantapkan program Desaku Menanti, dengan membangun puluhan hunian tetap (Huntap) bagi para gelandangan.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, upaya itu merupakan bagian program besar Indonesia bebas homeless, bebas anak jalanan dan bebas lokalisasi yang ditarget selesai pada 2019-2020.

“Salah satu daerah yang menjadi prioritas untuk pengentasan gelandangan adalah Kota Malang,” kata Khofifah, saat ditemui di Balai Kota Malang, beberapa menit lalu.

Menurut dia, dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur, hanya Pemkot Malang yang bisa menyediakan lahan untuk Huntap gelandangan.

“Dinas sosial terkait menyediakan lahan dan akan sharing anggaran dengan Kementerian. Soal data gelandangan, nanti Dinsos yang menyediakan,” ungkapnya.

Setelah melakukan pendataan, lanjut Khofifah, Dinsos harus sosialisasi intensif kepada para gelandangan, sehingga ketika mereka memutuskan masuk ke dalam Huntap saat itu pula harus mengakhiri aktifitas sebagai gelandangan dan pengemis.

“Kementerian juga akan membimbing dan memberi mereka pelatihan agar bisa hidup dengan berkreasi,” tambahnya.

Dikatakan pula, beberapa anggaran juga disiapkan pasca para gelandangan mendapat bimbingan dan pelatihan salah satunya yakni anggaran Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Rp 30 juta, biaya Jaminan Hidup (Jadup) yang diberikan pada masa transisi usai dari gelandangan masuk ke Huntap dan juga biaya perawatan rumah.

“Untuk Jadup itu kita anggarka 10 ribu kali 90 hari dan itu dihitung tiap kepala keluarga,” bebernya.

Anggaran itu, kata Khofifah masih membutuhkan dana share dari Pemkot setempat karena jumlahnya masih sedikit dan kurang.