MALANGVOICE- Moreno Soeprapto menanggapi pro kontra terkait program nasional pemerintah terutama Makan Bergizi Gratis (MBG).
Diketahui program MBG adalah gagasan dari pemerintahan Presiden Prabowo – Gibran untuk membantu anak-anak mendapatkan makanan bergizi. Di beberapa daerah, MBG turut menyasar balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi dan menurunkan angka malnutrisi serta stunting.
Kader dari Partai Gerindra ini menyebut memang ada ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan program nasional tersebut. Ia yakin pemerintah terus melakukan evaluasi agar program MBG bisa lebih baik.
Pakar UB Ungkap Riset Etanol Bukan Hal Baru, Sudah Dimulai Sejak Era Habibie: Teruji Sejak 1980-an
Karena itu mengenai pro dan kontra, Moreno mengungkapkan hal tersebut sangat wajar.
“Kami membuka diri, untuk kontra kita langsung cek ke bawah. Bisa jadi keracunan MBG itu karena anak-anak sekolah makan jajanan diluar sekolah yang bisa buat sakit perut,” tandasnya.
Menurut Moreno yang juga anggora DPR RI Dapil Malang Raya ini, beberapa kasus MBG dikarenakan ada oknum-oknum yang menjadi penghalang.
“Memang di dapur itu ada oknum-oknum lah dari mungkin jasa untuk mitra, mitra untuk bahan baku, kualitas itu kan transisi dari manpower-manpower itu SDM itu kan tidak semuanya sama,” jelasnya.
Ia menegaskan langkah konkret agar program nasional dengan menjaga manpower SDM, mulai dari kepala SPPG dan mitra-mitra satu frekuensi.
“Kita monitor secara ketat mulai dari kepala dapur sampai bahan baku yang digunakan. Kami juga berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dibawah komando pemerintah daerah,” tegas Moreno.
Moreno juga mengungkapkan masyarakat kalangan bawah merasa puas dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, anak-anak yang menerima program MBG mengirim surat ke Presiden.
“Mereka sangat senang dengan program MBG ini, malah ada beberapa dari mereka belum bisa dapat makan bergizi dari rumah,” katanya.
80 persen masyarakat Indonesia tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo. Menurut Moreno, program nasional ini akan terus diperbaiki.
“Itu yang kita terus perbaiki. Tidak bisa sim salabim, tapi secara garis besar itu bermanfaat,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, di Kota Malang sudah ada satgas untuk pengawasan dapur MBG.
“Satgas sudah kami perintahkan secara SOP itu harus memang detail dan ada tanggung jawab agar kejadian seperti kemarin (keracunan) tidak terjadi lagi,” ujar Wahyu.
Wahyu juga menekankan kepada para guru di sekolah yang menerima MBG mengecek terlebih dahulu menu makanan sebelum kepada siswa-siswi.
“Guru-guru juga saya minta mengecek lebih dulu sebelum dibagikan kepada siswa, mengecek sesuai ketentuan apa tidak,” tutupnya.(der)