Pro-Desa Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Pengaruhi Tingginya Golput Dalam Pilkada

Koordinator Badan pekerja LSM Pro-Desa, Achmad Khoesairi. (Istimewa).
Koordinator Badan pekerja LSM Pro-Desa, Achmad Khoesairi. (Istimewa).

MALANGVOICE – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pro-Desa menyebut Pandemi Covid-19 mempengaruhi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020 mendatang.

Apalagi, Pro-Desa menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang tidak maksimal dalam melakukan sosialisasi Pilkada Kabupaten setempat.

“Di masa pandemi ini, KPU kesulitan melakukan sosialisasi Pilkada, karena takut menjadi klaster baru,” ucap Koordinator Badan pekerja LSM Pro-Desa, Achmad Khoesairi, saat ditemui awak media, Senin (29/9).

Menurut Khoesairi, pada masa pandemi Covid-19 seperti ini jelas mengalami masalah penurunan partisipasi pemilih, lantaran masyarakat memiliki keraguan dengan keamanan dan keselamatan mereka.

“Penyelanggaraan pemilu di saat Pandemi seperti ini mengalami jelas akan terjadi problem penurunan partisipasi pemilih yang cukup signifikan, apalagi KPU tidak maksimal dalam melakukan sosialisasi Pilkada,” jelasnya.

Hal itu, lanjut Khoesairi, terbukti banyak masyarakat yang tidak mengetahui kapan Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Malang, dan ada berapa jumlah Pasangan Calon (Paslon) yang akan bertarung dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020 mendatang.

“Banyak masyarakat di Kabupaten Malang yang tidak tahu kapan dan siapa saja yang akan ikut Pilkada,” tegasnya.

Terpisah, salah satu warga Kecamatan Pakis, Ahmad Sofi’i saat dikonfirmasi mengaku jika dirinya tidak mengetahui jika akan ada Pilkada Kabupaten Malang.

“Kapan Pilkada-nya? Untuk calonnya siapa saja, saya gak tahu. Di kampung saya hingga saat ini masih tenang-tenang saja,” akunya.

Dengan demikian, jelas akan mempengaruhi partisipasi masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Kabupaten Malang yang akan digelar pada Rabu tanggal 9 Desember 2020 mendatang.(der)