Presiden PKS Tawari Korban Tragedi Kanjuruhan Beasiswa Penuh

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu (Topi Putih) saat berdoa di rumah salah satu korban. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, datangi rumah korban tragedi Kanjuruhan yang selamat di Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Ia datang dengan menawarkan beasiswa perkuliahan.

Ahmad Syaikhu tiba di Kampung Biru Arema itu bertemu satu korban selamat yang sempat mengalami koma selama dua hari dan mengalami gegar otak ringan, bernama Risky Dendy Nugroho.

Syaikhu langsung meminta rombongan PKS yang hadir untuk memanjatkan doa untuk korban.

“Mudah-mudahan korban dimasukkan dalam ahlul jannah, dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, alfatihah,” ujar Syaikhu yang kemudian dilanjutkan dengan doa.

Syaikhu kemudian meminta maaf karena baru bisa berkunjung hari ini, dan menyampaikan telah memerintahkan perwakilan DPP PKS dan anggota legeslatif untuk mengawal kasus itu secara profesional.

“Saya minta temen-temen mengawal kasus ini agar bisa diusut tuntas. Semoga tidak lagi ada kejadian serupa di negeri ini,” jelas Syaikhu.

Tak hanya itu, selain memberi santunan pada korban, Syaikhu juga menawarkan beasiswa full kepada Risky untuk melanjutkan kuliah di salah satu kampus di daerah Bekasi.

“Monggo saya jika berminat saya bisa dihubungi, insyaa Allah full beasiswa,” jelasnya.

Baca Juga: Sunday Morning Ride Bareng Komunitas Honda Malang

Tak Ingin Tergesa-gesa Deklarasi, Ini Alasan Koalisi Perubahan

Risky Dendy Nugroho warga RW 1, kelurahan Tunjungsekar itu menceritakan bahwa di RW itu ada 7 orang yang berangkat menonton pertandingan sepak bola. Namun hanya dirinya yang tidak kembali setelah ditunggu 1 jam oleh teman-temannya.

“Saat pulang, saya ditarik-tarik teman, katanya ada gas. Tiba-tiba saya tidak sadar, dan tersadar sudah di RSUD Kota Malang, ternyata saya tidak sadarkan diri selama dua hari,” kata Risky.

Risky, yang baru lulus SMK itu bercerita, jika orang tuanya di malam kejadian hingga ke esokan harinya tidak mendapatkan kabar keberadaannya. Hingga, berinisiatif mendatangi satu persatu IGD yang ada di wilayah Kepanjen dan Kota Malang.

“Ayah saya dari malam kejadian sampai hari minggu jam 9 pagi tidak dapat kabar. Menurut cerita ayah saya, beliau mendatangi satu per satu IGD rumah sakit dan membuka puluhan kantong jenazah, tapi tidak menemukan saya. Alhamdulillah, ayah lalu dapat kabar saya selamat,” cerita Risky kepada Ahmad Syaikhu dan rombongan dari DPW dan DPD PKS Kota Malang.

Cerita lain juga didapat dari keluarga, dua orang dari 4 korban adalah calon pengantin yang November ini dijadwalkan akan menikah.

Selain Risky, Nafisatul Mukhoyaroh, Daffa Fachrudin Wijaya, Mita Maulidya juga menjadi korban. Namun ketiganya, tidak selamat.(der)