PPKM Jilid Dua, Baloga Masih Sanggup Buka Setiap Hari

Situasi Batu Love Garden pada PPKM jilid 2 (Aan)

MALANGVOICE – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masuki jilid kedua. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan instruksi Kemendagri No. 02 Tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM se-Jawa-Bali.

Dengan begitu, Kota Batu juga termasuk kota di Jawa Timur yang harus melakukan PPKM. Meskipun pada Rabu (20/01) Kota Batu telah memasuki zona kuning.

PPKM ini berdampak pada pelaku wisata yang semakin anjloknya jumlah kunjungan. Puasa pengunjung sejak pembatasan ketika libur nataru tak kunjung berakhir.

Salah satunya adalah Batu Love Garden (Baloga), Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Setiap harinya rata-rata hanya ada 70 pengunjung yang datang ke tempat wisata bunga itu. Padahal kapasitas pengunjung saat ini ditarget 300 pengunjung.

“Tapi kita masih bisa buka setiap hari, kalau Jatim Park Group yang lainnya seperti Predator Fun Park dan Jatim Park 1 harus buka pada weekend saja karena biaya operasionalnya tidak nutup,” jelas Marketing Baloga, Yuni Astuti.

Kondisi seperti ini menurut Yuni tak dapat dihindari. Karena dengan adanya pembatasan ini membuat orang menjadi takut untuk berwisata.

Padahal menurut Yuni, pihaknya telah menjamin protokol kesehatan. Namun memang ketakutan masyarakat tidak bisa dikendalikan serta ekonomi yang melemah membuat orang enggan berwisata.

Dengan begitu sistem perawatan Baloga harus ditanggung oleh tempat-tempat wisata yang tergabung dalam JTP Group. Seperti pupuk kandang, Baloga mengambil dari kotoran satwa dari Museum Satwa.

Sistem ini memang diberlakukan di seluruh JTP Group. Kebun buah di Baloga juga hasil panennya diberikan kepada satwa-satwa di Museum Satwa.

“Dengan begitu kebutuhan operasional dan perawatan tetap dapat teratasi. Tidak hanya mengandalkan dari penghasilan pengunjung saja,” tambahnya.

Mengingat vaksin sudah datang di Kota Batu, Yuni berharap vaksin ini menjadi jawaban bagi lesunya ekonomi di Kota Batu. Ia mengatakan bahwa pihaknya mempunyai harapan besar agar vaksin ini dapat mengembalikan keadaan menjadi normal.(der)