MALANGVOICE – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Klojen berikan pemahaman kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) terkait mekanisme pencoblosan di TPS, Jumat (11/1).
“Simulasi ini dilakukan untuk menemukan titik-titik mana yang ada kelemahannya, kemudian nanti disampaikan saat bimtek di KPPS,” ujar Divisi Sosialisasi, SDM dan Parmas KPU Kota Malang, Ashari Husen.
Ashari pun mencontohkan beberapa titik-titik kelemahan yang biasa terjadi, seperti luas TPS. Sebab, hal itu berpengaruh terhadap proses pemungutan suara.
“Karena di TPS ada 16 saksi dari parpol, 28 saksi dari DPD, dan dua saksi dari presiden. Artinya, bahwa jumlah saksi akan lebih banyak, sehingga ruang di dalam TPS itu juga harus diantisipasi di awal,” paparnya.
Kemudian, mekanisme penghitungan suara juga memperlukan ruang yang semaksimal mungkin. Sehingga seluruh saksi harus melihat proses buka surat suara hingga menulis di plano C1.
Sementara itu, apabila ada surat suara dan satu parpol dicoblos semua, ia mengatakan akan menggunakan simulasi yang lama.
“PKPU Tungsura belum keluar, jadi menggunakan simulasi yang dulu terkait dengan proses pencoblosan surat suara,” pungkasnya. (Der/Aka)