MALANGVOICE – Sebagian besar cabor mengeluhkan mundurnya jadwal Porprov Jatim yang sebelumnya digelar dua tahunan menjadi empat tahun sekali. Keluhan itu disampaikan dalam rapat evaluasi di Kantor KONI Kota Malang, 23-24 Agustus 2016.
“Memang salah satu agenda rapat ini untuk menampung keluhan cabor. Kebanyakan mereka sambat tentang Porprov,” kata Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran KONI Kota Malang, Rahman Nurmala.
Sebenarnya jika jadwal tidak berubah Porprov akan dihelat 2017 mendatang. Dengan munculnya keputusan Gubernur Jatim, Soekarwo, membuat even olahraga bergengsi itu mundur hingga 2019 mendatang.
Nurmala menyebut, pola pembinaan di masing-masing cabor menjadi terganggu karena perubahan ini. Selain itu, banyak cabor yang khawatir kehilangan atlet binaannya selama ini.
“Di beberapa provinsi lain, Porprov masih dua tahunan. Ini rawan terjadi pembajakan atlet. Tapi kami tetap memberi semangat, agar rajin menggelar try in dan try out sebagai antisipasi atlet kabur ke wilayah lain,” tandasnya.
Selain itu, keluhan lain yang juga disampaikan cabor, ialah terkait fasilitas dan sarana prasarana. Beberapa cabor mengaku masih memiliki fasilitas minim untuk berlatih, seperti PASI yang kesulitan menaruh alat-alat latihan.
“Kami sudah menampung dan pikirkan untuk evaluasi berikutnya,” pungkas Nurmala.