Polresta Malang Kota Tindaklanjuti Laporan Pengeroyokan Wasit Liga 3 di Stadion Gajayana

Ricuh usai pertandingan Liga 3 Nasional di Stadion Gajayana. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pertandingan Grup O Liga 3 Nasional antara NZR Sumbersari melawan Farmel FC di Stadion Gajayana, Rabu (9/2) sore berlangsung ricuh. Usai pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1 ada insiden penyerbuan wasit.

Wasit asal Papua, Kevin Keegan Jarona menjadi sasaran amukan pemain NZR Sumbersari karena dianggap tidak fair di lapangan.

Imbas dari kericuhan tersebut, tim wasit melapor ke polisi atas tindakan pengeroyokan. Laporan diterma Polresta Malang Kota pada Kamis (10/2) kemarin.

Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto, mengatakan, langsung menindaklanjuti laporan tersebut.

“Tiga orang saksi diperiksa, termasuk pelapor dan visum. Kami juga analisis video yang beredar,” kata Buher, sapaan akrabnya, Kamis (11/3).

Buher sendiri menyayangkan adanya aksi tersebut. Ia mengimbau hal ini menjadi pelajaran agar tidak main hakim sendiri. Seharusnya tim yang dirugikan atas tindakan wasit saat pertandingan bisa mengambil langkah hukum lain.

“Jadi kronologisnya dianggap kecurangan wasit, sehingga salah satu tim merasa tidak adil. Harusnya ada cara yang disampaikan, tidak penyerangan atau main hakim sendiri,” lanjutnya.

Usai kericuhan itu membuat Polresta Malang Kota langsung berkoordinasi dengan Polda Jatim agar menghentikan sementara pertandingan Liga 3 di Malang.

Buher beralasan, selain kericuhan saat pertandingan Liga 3 Nasional, masalah Covid-19 juga menjadi pertimbangan.

“Diketahui ada 19 pemain yang positif Covid-19. Kami tidak ingin ada klaster baru. Kemudian adanya penyerangan wasit, diketahui Kota Malang sangat aman. Kami tak ingin pertandingan Liga 3 ciptakan suasana Kamtibmas tidak baik. Jadi Liga 3 kami hold, tidak dilaksanakan dulu,” tegas Buher.

Terpisah, Owner NZR Sumbersari, Wiebie Dwi Andriyas, mengatakan. aksi tersebut bukan kehendak manajemen maupun ofisial. Para pemainnya disebut reflek karena wasit dinilai merugikan.

“Mungkin emosi jiwa muda anak-anak ini langsung mengejar wasit. Itu juga memancing emosi yang lain. Saya bahkan sudah melerai dan mengamankan wasit, tapi apa daya kondisi sudah seperti itu,” kata Wiebie.

Atas insiden itu, Wiebie juga meminta maaf mewakili tim NZR Sumbersari.

“Kami dari tim NZR Sumbersari memohon maaf atas kejadian yang kemarin di Stadion Gajayana. Kericuhan diluar kendali tim maupun pelatih,” ucapnya.(der)