Polisi Selidiki Kasus Penipuan Mengaku Oknum Dindik Kota Malang

Ilustrasi. (MVoice)

MALANGVOICE – Penipuan berkedok mengatasnamakan sebuah instansi dan pejabat tertentu menjadi perhatian Polres Malang Kota. Terakhir, pengelola lembaga sekolah berinisial MR (55) warga Pisangcandi menjadi korban. Ia tertipu hingga Rp45 juta.

Informasi yang didapat, kejadian itu bermula ketika MR dihubungi orang yang mengaku bernama Burhan dari Dinas Pendidikan (Dindik) Kota pada Rabu (23/1). Pria itu menyatakan bahwa korban diminta menghadap ke Zubaidah (Kepala Dindik Kota Malang).

Keesokan harinya, korban kembali dihubungi seseorang yang mengaku sebagai Zubaidah. MR diminta menghubungi pria bernama Ali Muslih. Saat menuruti kemauan pelaku, korban diiming-imingi bantuan dari Kemendikbud sebesar Rp200 juta dan Rp300 juta beserta dengan bonus fee sebesar 5 persen.

Terbujuk iming-iming tersebut korban kemudian diminta mentransfer sejumlah uang. Pertama dilakukan sebesar Rp20 juta dan kedua Rp25 juta ke rekening berbeda. Komplotan penipu itu rupanya masih meminta sejumlah uang, beruntung yang ketiga ini tidak ditransfer karena MR sudah sadar dirinya menjadi korban. Ia pun pada Jumat (25/1) melapor ke Polres Malang Kota.

Laporan itu kini diselidiki serius jajaran Reskrim Polres Malang Kota. Kasat Reskrim AKP Komang Yogi, menyatakan, masih menelusuri komplotan tersebut karena diduga lebih dari dua orang yang terlibat.

“Tentu masih kami selidiki dan cari siapa pelakunya,” kata Komang, Senin (28/1).

Komang sendiri sangat menyayangkan aksi tersebut hingga korban kehilangan harta. Karena itu, Komang selalu mengimbau agar tidak langsung percaya atas instansi atau pejabat yang meminta uang dengan modus imbalan atau iming-iming.

“Sekali lagi hati-hati dengan modus itu. Kalau ada segera cek ke instansi atau dinas terkait. Apa benar mendapat telepon atau WhatsApp segera berkoordinasi dengan polisi agar kita bisa melacaknya,” tegasnya.

Kepala Dindik Kota Malang, Zubaidah merasa dirugikan

Sementara itu Kepala Dindik Kota Malang, Zubaidah, merasa dirugikan dengan aksi penipuan tersebut. Ia membantah pernah meminta uang kepada pihak sekolah atau pejabat.

“Dalam sejarah hidup, saya tidak pernah meminta ke sekolah. Saya sudah bekerja selama puluhan tahun dan tidak pernah minta-minta begitu,” katanya saat dikonfirmasi wartawan.

Ia pun sendiri kaget mendengar ada oknum yang melapor kejadian penipuan tersebut. Padahal Zubaidah sendiri tidak mengetahui nomor MR. Karena itu Zubaidah segera meminta MR untuk melapor ke Polres Malang Kota agar ditindaklanjuti sehingga tidak ada korban lain.

“Saya sudah mengimbau ke semua pihak agar selalu waspada dengan modus penipuan itu. Lebih baik segera melapor,” tandasnya.(Der/Aka)