Polisi masih Selidiki Kasus Meledaknya Balon Karbit Unisma

Balon gas karbit yang belum meledak. (ist)
Balon gas karbit yang belum meledak. (ist)

MALANGVOICE – Kasus meledaknya balon gas karbit di Universitas Islam Malang (Unisma), kemarin, masih diselidiki polisi.

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Bindriyo, melalui keterangan beberapa saksi, termasuk korban, Rizky Nurohman Fauzi (21), awalnya berkeyakinan kuat bahwa meledaknya ribuan balon untuk acara penutupan orientasi mahasiswa baru itu karena tersulut rokok.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, korban yang dirawat di RS Islam Unisma, mengaku tidak merokok saat kejadian di lobi kampus, Rabu (7/9) siang.

“Kami juga tidak menemukan puntung rokok di lokasi, entah hilang atau bagaimana. Petugas kebersihan juga tidak tahu,” katanya, saat dihubungi via selular, Kamis (8/9).

Baca juga: Rokokan di Depan Balon Karbit, Mahasiswa Unisma Ini Kebledosan

Hal itu yang membuat polisi menduga, ribuan balon itu kepanasan karena sudah disiapkan sejak pagi hari. “Sementara kesimpulan seperti itu, tapi kami masih menunggu kondisi korban siap betul untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tutupnya.

Sebelumnya, Rizky Nurohman Fauzi, menjadi korban ledakan balon gas karbit di lobi kampus. Balon itu rencana akan dilepas sebagai tanda penerimaan mahasiswa baru. Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil itu mengalami luka serius di bagian wajah, tangan dan bahu, hingga dirawat di rumah sakit.