Polisi Jelaskan Motif Calon Ayah Tiri Siksa Bayi 2,5 Tahun di Kota Batu

Polres Batu ungkap kasus penyiksaan bayi 2,5 tahun. (Istimewa)

MALANGVOICE – Polres Batu berhasil menangkap pelaku penganiaya anak yang belum lama ini sempat viral dan terjadi di Desa Beji, Kota Batu.

Pelaku tak lain adalah W (25) yang merupakan calon ayah tiri dari korban yang masih berusia 2,5 tahun.

Kasus ini kemudian ditangani Polres Batu dan segera ditindak dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Hasilnya W ditangkap dan dijadikan tersangka.

Kapolres Batu, AKBP I Nyoman Yogi Hermawan menyampaikan, penanganan kasus ini seharusnya bisa lebih cepat namun ibu korban tidak berani melapor lantaran takut batal dinikahi oleh lelaki yang telah melakukan penganiayaan kepada anaknya.

“Ibu korban ini takut tidak dinikahi oleh tersangka, jadi takut untuk melaporkan tersangka yang akan menjadi suaminya,” ucap Yogi saat rilis di Polres Batu, Rabu (27/10).

Selain itu, Yogi menjelaskan motif kekerasan tersebut diduga kuat karena faktor ekonomi, apalagi pelaku ini merupakan seorang pengangguran.

“Selain tersangka, kami juga mengamankan salah satu barang bukti berupa bak warna biru, tempat mandi korban yang masih berusia 2.5 tahun disiram air panas oleh tersangka. Korban dianggap rewel dan beban karena bukan anak biologis,” jelasnya.

Menurut Yogi, selain luka bakar akibat air panas, polisi juga menemukan adanya luka bekas gigitan pada jari-jari korban dan sundutan rokok, dan saat ini korban bersama ibunya masih berada di Rumah Sakit serta mendapatkan pelayanan pendampingan dari psikolog.

“Tersangka yang berusia 25 tahun ini sering melakukan kekerasan saat sendirian, dan dalam keadaan sadar. Tidak ada keterangan gangguan jiwa pada diri tersangka,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menjenguk korban dan ibunya di RS Bhayangkara Tingkat IV Polda Jawa Timur, Hasta Brata, dan melihat kondisi anak dan ibunya sudah mulai membaik.

“Saat kami jenguk kemarin (Selasa 26/10) ibunya banyak diam. Justru kami yang banyak bertanya. Kondisinya sudah mulai membaik,” ulasnya.

Dewanti menjelaskan, dirinya memang menaruh perhatian terhadap kondisi ibu dan anak pasca menjalani perawatan, karena tidak mudah bagi ibu dan anaknya ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat.

“Pemkot Batu berencana untuk mendampingi ibu korban agar ketika kembali ke masyarakat bisa mandiri, dan bisa menjaga anaknya dengan baik, perlu ada pendampingan yang intensif,” pungkasnya.(der)