MALANGVOICE- Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menggelar kegiatan Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) untuk mahasiswa baru tahun 2025.
Program ini digelar bekerja sama dengan Depo Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) Rindam V/Brawijaya, dengan tema besar: “Sarana untuk Membentuk Karakter Mahasiswa sebagai Generasi Muda Bangsa yang Berdisiplin, Berwawasan Kebangsaan, dan Cinta Tanah Air.”
Pembukaan kegiatan dilaksanakan Senin (14/7) di Lapangan Upacara Dodikjur, dipimpin langsung oleh Wakil Komandan Rindam V/Brawijaya, Kolonel Inf. Sugiyatmono, S.IP. Turut hadir jajaran pimpinan Polinema, pejabat Rindam, ketua jurusan, hingga kepala bagian kampus.
Dalam sambutannya, Kolonel Sugiyatmono menegaskan bahwa LDK bukan sekadar formalitas.
“Ini bukan seremoni. LDK adalah proses membentuk karakter mahasiswa yang tangguh, bertanggung jawab, dan punya semangat juang tinggi. Disiplin itu pondasi utama, baik di dunia akademik maupun kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Direktur Polinema, Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T. Ia menekankan bahwa LDK dan PKBN adalah bekal awal bagi mahasiswa untuk tumbuh sebagai agen perubahan.
“Kami ingin mahasiswa Polinema siap bukan hanya secara akademik, tapi juga karakter. Disiplin, tanggung jawab, wawasan kebangsaan—semua itu penting agar mereka bisa memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.
Kegiatan LDK tahun ini akan berlangsung dalam enam hingga tujuh gelombang, dengan gelombang pertama diikuti oleh 1.000 mahasiswa baru. Menurut Ketua Pelaksana Rosy Aprieza Puspita Zandra, S.Pd., M.Ak., LDK digelar selama empat hari untuk setiap gelombang dan terbuka juga untuk mahasiswa lama yang belum sempat ikut di tahun sebelumnya.
“LDK menjadi bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB, bersama pra-studi dan expo kelembagaan. Mahasiswa dari kampus PSDKU juga akan mengikuti LDK di lokasi masing-masing,” jelasnya.
Dengan semangat membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan cinta tanah air, Polinema tidak hanya menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi perkuliahan, tapi juga kehidupan nyata sebagai bagian dari pembangunan bangsa.(der)