MALANGVOICE- Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengukuhkan lima guru besar dari berbagai bidang kepakaran yang dilakukan di Graha Polinema, Kamis (12/6).
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo mengucapkan selamat kepada lima guru besar yang dikukuhkan. Menurutnya, hadirnya guru besar baru ini menjadi momen penting untuk memajukan kualitas pendidikan di Polinema.
“Dengan penambahan lima guru besar ini jadi salah satu keunggilan menambah kualitas penyelenggaraan pendidikan di Polinema, karena gubes itu merupakan simbol kepakaran di ilmu tertentu,” katanya.
Tak Hanya Kuliah, Mahasiswa Polinema Bisa Langsung Kerja di Taiwan
Adapun lima guru besar yang dikukuhkan antara lain:
1. Prof. Dr. Dra. Nilawati Fiernaningsih, M.AB dari Jurusan Administrasi Niaga, Guru Besar dalam ranting ilmu/kepakaran Perilaku Organisasi
2. Prof. Dr. Mochammad Junus, ST., MT. dari Jurusan Teknik Elektro,Guru Besar dalam ranting ilmu/kepakaran Inovasi Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
3. Prof. Dr. Ir. Dwina Moentamaria, MT. dari Jurusan Teknik Kimia,Guru Besar dalam ranting ilmu/kepakaran Mikrobiologi Industri
4. Prof. Dr. Akhmad Suryadi, BS., MT. dari Jurusan Teknik Sipil,Guru Besar dalam ranting ilmu/kepakaran Ilmu Rekayasa dan Material Beton
5. Prof. Dr. Eng. Ir. Rosa Andrie Asmara, ST., MT. dari Jurusan Teknologi Informasi,Guru Besar dalam ranting ilmu/kepakaran Implementasi AI pada Rekayasa Pencitraan
Supriatna menambahkan, guru besar yang ada bisa berkontribusi lebih bagi mahasiswa dan institusi termasuk ke masyarakat.
“Dengan mendapat jabatan akademik tertinggi maka tanggung jawab juga semakin besar,” pesannya.
Polinema sendiri terus mendorong peningkatan jumlah guru besar. Saat ini dengan bertambahnya lima guru besar baru di Polinema menjadikan total pada 2025 ini sudah ada 15 guru besar.
Supriatna menargetkan dalam beberapa tahun ke depan ada setidaknya 50 guru besar di Polinema.
“Banyak dosen yang sudah memenuhi syarat akan kami dorong mengajukan menjadi guru besar. Target awal secepatnya ada 50 guru besar di Polinema paling tidak bisa tercapai idealnya dalam 5 tahun ke depan,” harapnya.(der)