Pokdarwis Masih Minim, Pemkot Malang Kuatkan Etos Wisata

Kadisbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni bersama Wali Kota Malang Sutiaji. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Pemkot Malang genjot terus pengembangan sektor pariwisata. Terutama peran penting dari kelompok sadar wisata atau Pokdarwis.

Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang mencatat masih ada 11 Pokdarwis. Secara kuantitatif dari 57 kelurahan yang ada di Kota Malang, menunjukkan masih minim, kisaran 10 persen.

Hal ini diakui sebagai ironi, mengingat Kota Malang mendeklarasikan sebagai kota wisata sebagaimana termaktub dalam Tri Bina Cita Kota Malang (Malang kota pendidikan, kota pariwisata dan kota jasa / industri).

Merespon itu, pemerintah geber langkah konkret dengan melakukan pendampingan dan edukasi masif di tingkat kelurahan.

“Ada dua hal yang kami tekankan bagaimana mendorong dan memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan serta mendorong dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik wisata,” kata Kadisbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, beberapa waktu lalu.

Senada di atas, Wali Kota Malang Sutiaji menilai dan mengakui bahwa masyarakat Kota Malang belum kuat etos wisatanya.

“Masyarakat kita belum seperti Bali maupun Yogyakarta. Darah wisatanya belum sekental dua daerah tersebut. Tapi bukan berarti kita (Kota Malang) gak bisa. Saya yakin dan saya percaya bisa,” ujar Sutiaji.

Sutiaji mendorong agar OPD terkait untuk memperbanyak dan memperkuat Pokdarwis.

“Masak gak sampai 50 persen. Padahal Kota Malang makin akrab dan mungkin juga pelopor lahirnya kampung -kampung wisata tematik. Maka kehadiran Pokdarwis yang memang basisnya kelurahan menjadi sangat strategis,” tutupnya. (Der/Ulm)