PJT I Ingatkan Bahaya Banjir dan Tanah Longsor di Musim Hujan

Dirut PJT I, Raymond Valiant Ruritan, saat memberi penjelasan pada awak media. (Toski D).

MALANGVOICE – Hampir seluruh wilayah di Jawa Timur (Jatim) kini telah memasuki musim hujan, dan rata-rata curah hujan di bulan Desember 2020 lebih tinggi.

Untuk itu, Perum Jasa Tirta I (PJT I) mengimbau pada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

“Diharapkan, masyarakat dapat lebih peduli pada lingkungan, tidak buang sampah di sungai, atau limbah,” ungkap Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan, saat ditemui awak media di salah satu rumah makan di Kota Malang, Jumat (11/12).

Sebab, lanjut Raymond, berdasarkan data yang berhasil dihimpun, saat ini limbah yang terbuang di sungai Brantas mayoritas berasal dari air hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis atau biasa disebut limbah domestik.

“Saat ini, limbah cair domestik yang terbuang di sungai Brantas mencapai 60 persen. Limbah itu berupa air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja,” jelasnya.

Apalagi, tambah Raymond, tingginya curah hujan yang terjadi secara merata di Jatim, membuat debut air di sungai Brantas meningkat, karena kondisi tingkat kebasahan lebih tinggi.

“Di Akhir Tahun 2020 ini curah hujan di sepanjang kali brantas meningkat. Tahun lalu (2019) tingkat curah hujan mencapai
1.250 mm/tahun, dan tahun ini (2020) diperkirakan mencapai 1.450-1550 mm/tahun. Sedangkan di tahun 2021 nanti diperkirakan bisa mencapai lebih dari
1550 mm/tahun,” tukasnya.(der)