MALANGVOICE – Program bantuan sosial Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kota Malang sudah mulai berjalan. Bantuan itu diterima sekitar 100 orang yang tersebar di lima kecamatan.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memantau langsung pengerjaan renovasi di wilayah Lowokwaru. Total ada tiga rumah yang dicek orang nomor satu di Pemkot Malang tersebut pada Selasa (2/7).
Program yang dijalankan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang melalui Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bertujuan untuk mengurangi rumah tak layak huni. Tahun ini tercatat ada sekitar 1.000 rumah tak layak huni di Kota Malang.
Baca Juga: Penghuni Rumah Diduga Pabrik Narkoba di Malang Sering Beraktivitas Malam Hari
Polisi Grebek Rumah Dijadikan Pabrik Narkoba di Klojen
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, penerima bantuan program bantuan sosial ini akan mendapatkan alokasi dana hingga Rp20 juta yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang.
“Untuk mereka yang kendala di rumah yang layak huni dan penanganan ini memang bersyarat tidak semuanya bisa terima, karena dananya memang bersumber dari APBD” kata Wahyu.
Adapun persyaratan serta kriteria penerima bantuan program bedah rumah yang disalurkan salah satunya adalah diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar bisa mempunyai rumah layak huni.
“Target utamanya kita adalah dari pendapatan, ya masyarakat berpenghasilan rendah jadi mereka yang berpenghasilan, pada saat kita bantu mereka masih bisa tetap hidup juga karena memang ada pekerjaan sehari-hari ya kemudian pemberian lahan,” tegas Wahyu.
Dalam hal penanganan program bedah rumah ini, pemkot Malang melalui Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPRPKP telah menetapkan Tenaga Fasilitator Lapangan (FTL) yang akan melakukan verifikasi fisik dan administrasi penerima bantuan. Hal ini dilakukan agar bantuan sosial yang diberikan tepat sasaran.
“Ada swadaya tujuannya untuk melengkapi dan penanganan ini nanti mereka dengan kelompok pendamping, TFL itu supaya yang dana tepat sasaran. Karena kita khawatir kalau tidak ada TFL ini ya dananya dibuat untuk makan,” jelasnya.
Tak hanya mendapatkan rumah yang layak penerima bantuan program bedah rumah juga mendapatkan rice cooker dan sembako untuk melengkapi kebutuhan keluarga.
Penanganan rumah yang dilakukan Pemkot Malang hanya pada bagian aladin atau (atap, lantai, dinding). Dalam hal ini pemkot Malang juga mendapat bantuan rumah sejumlah 10 unit dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Kita juga dibantu Baznas sepuluh rumah, kita selalu kolaborasi dengan Baznas untuk bisa menekan jumlah rumah yang tidak layak huni yang ada di kota Malang,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu penerima bantuan sosial RTLH, Harianti (49) mengaku bersyukur karena rumahnya bisa direnovasi.
“Alhamdulilah sekarang rumah sudah dibenahi. Itu mulai atap diganti semua karena rusak, pintu juga keropos dan diberi tiang besi,” katanya.
Harianti yang tinggal bersama 7 keluarganya merasa sangat bahagia rumah yang dulunya tak layak ditempati kini mendapat perbaikan.
Apalagi, ia yang hanya memiliki usaha warung makan kecil-kecilan dirumahnya merasa sangat bersyukur atas program ini.
“Mulai dibangun Minggu lalu. Alhamdulilah ada yang bantu dan ini berkah buat kami,” tandasnya.(der)