Pimpin Peringatan HUT Provinsi Jatim, Bung Edi Kampanyekan Ekonomi Digital

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko bersama forpimda usai Upacara Peringatan Hari Jadi ke-73 Provinsi Jawa Timur di Balai Kota Malang, Jumat (12/10). (Humas Pemkot Malang)
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko bersama forpimda usai Upacara Peringatan Hari Jadi ke-73 Provinsi Jawa Timur di Balai Kota Malang, Jumat (12/10). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Momentum peringatan Hari Jadi ke-73 Provinsi Jawa Timur di Halaman Depan Balai Kota Malang jadi ajang kampanye. Khususnya kampanye mendukung misi pemerintah membangun ekonomi berbasis digital.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dalam sambutannya mengatakan, peringatan bertemakan Makmurkan Jawa Timur Melalui Industri UMKM Berbasis Digital ini merupakan tekad dan semangat Provinsi Jawa Timur membangun ekonomi berbasis digital. Agar mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan dengan fokus pada segmen industri UMKM.

”Semangat dan tekad sehubungan dengan tema hari jadi sangat relevan dengan persoalan dan tantangan Jawa Timur ke depan yang tidak ringan, yaitu bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2019 dengan jumlah usia produktif mencapai 69,9 persen. Sedangkan nasional baru terjadi pada 2028,” kata pria akrab disapa Bung Edi.

Bung Edi melanjutkan, perkembangan teknologi yang begitu cepat di sektor e- commerce (perdagangan elektronik) dan ekonomi digital, pemerintah telah meluncurkan program ‘Making Indonesia 4.0’, sebagai tanggapan atas fenomena global tentang revolusi industri 4.0.

“Adanya revolusi industri 4.0 mendorong harapan untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi industri yang tangguh di Indonesia,” sambung dia.

Politisi Golkar ini berharap, kebangkitan e-commerce (perdagangan elektronik) dan ekonomi digital Jawa Timur agar mampu bersaing dan mandiri dalam membangun ekonomi di tengah kondisi global yang sangat dinamis.

“Perlu saya ingatkan kembali, membangun ekonomi melalui peningkatan kualitas SDM untuk mampu tumbuh ber-lkelanjutan. Faktor penting yang tidak boleh dihapus adalah faktor non ekonomi, yaitu aman dan nyaman. dibutuhkan prasyarat situasi dan kondisi yang kondusif untuk setiap pelaku ekonomi di Jawa Timur ini,” pungkasnya.

Terlepas dari itu, peringatan ini juga jadi momentum untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah serta merupakan sarana mendorong semangat memiliki dan membangun daerah. Serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat di wilayah Jawa Timur dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Hmz/Aka<)/strong>