Pihak RSSA Bantah Covid Penyebab Meninggalnya Farzah: Disebabkan Multiple Trauma

Wakil Direktur Bagian Pelayanan Medik dan Perawatan, dr Syaifullah Asmiragani dan dr M Akbar Sidiq. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Meninggalnya Farzah Dwi Kurniawan dalam Tragedi Kanjuruhan dengan kondisi positif Covid-19 dikonfirmasi pihak RS Saiful Anwar.

Farzah meninggal dunia pada Ahad (23/10) pukul 22.40 WIB setelah menjalani perawatan intensif selama 23 hari.

Wakil Direktur Bagian Pelayanan Medik dan Perawatan, dr Syaifullah Asmiragani, membenarkan almarhum positif Covid-19. Hal itu berdasar swab terakhir yang dilakukan pada 15 Oktober lalu.

Baca Juga: Korban Terakhir Tragedi Kanjuruhan Berstatus Positif Covid-19

“Memang Farzah saat awal masuk salah satu prosedur melakukan swab sebelum intubasi, ia mengalami hipoksia, dan hasilnya positive Covid-19,” kata Syaifullah, Senin (24/10).

Meskipun dalam kondisi positif Covid-19, namun penyebab kematian Farzah bukanlah karena Covid-19, melainkan multiple trauma yang didapat pasca-tragedi Kanjuruhan 1 Oktober.

Syaifullah menjelaskan, saat masuk ke RS Saiful Anwar, kondisi korban sudah kritis.

“Meninggal bukan karena covid, tapi karena pasca trauma sampai hilang kesadaran,” jelasnya.

Ditambahkan dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif, dr M Akbar Sidiq Sp An, luka yang dialami Farzah ada di beberapa titik sehingga mengalami kritis.

“Luka cedera di kepala, dada, paru-paru, perut juga ada. Ada juga kekurangan oksigen atau hipoksia. Tapi yang memberatkan ada di kepala dan paru,” imbuhnya.

Kondisi Farzah dikatakan Sidiq sempat mengalami perbaikan setelah dua minggu pemasangan ventilator. Namun setelah dicoba lepas intubasi, kondisinya menurun dan tidak bisa bertahan sampai dinyatakan meninggal dunia.

“Jadi kondisi naik turun, kemarin ada perburukan sampai meninggal. Intinya kondisi multiple trauma yang memberatkan kondisi pasien,” tegasnya.(der)